Strategi ini bertujuan untuk menciptakan kesan yang salah untuk membingungkan musuh, mengacaukan penilaiannya dan membuatnya kehilangan kendali. Pada tiap pertempuran, elemen dari sebuah kejutan dapat menghasilkan keuntungan ganda. Bahkan ketika berhadapan langsung dengan musuh, kejutan masih dapat digunakan dengan melakukan penyerangan saat mereka lengah. Untuk melakukannya, anda harus membuat perkiraan akan apa yang ada dalam benak musuh melalui sebuah tipu daya.
Pada masa Dinasti Han,
Kerajaan Shache dan Qiuchi menggabungkan kekuatan untuk menaklukkan Ban Chao. Ban
Chao mundur ke barat, sementara tentara Shache dan Qiuchi mengejarnya.
Melihat Ban Chao mundur,
Raja Qiuchi bersuka cita dan terus mengejar Ban Chao dan tentaranya. Tiba
di padang rumput yang luas dan tinggi, Ban Chao dan tentaranya berbaring dan
menyembunyikan diri di rerumputan. Segera setelah tentara Qiuchi menghilang
dari pandangan, Ban Chao dan tentaranya menyerang Kerajaan Shache.
Kerajaan tersebut yang sudah tanpa tentara tidak siap dengan penyerangan
tersebut dan kalah.
Studi Kasus Peperangan II
Di saat pengejaran
sampai di persimpangan jalan pastilah membingungkan arah mana yang harus
dituju. Zhuge Liang seorang ahli
strategi yang mumpuni dan cerdas. Ia
pandai membaca pikiran lawan dan ia sengaja memancing lawan pada perangkap
persimpangan ini.
Zhu Ge Liang - Membaca Pikiran
dan Memprediksi
Ketekunan membiasakan
melihat dari sudut pandang orang lain, Insight Feeling, akan membawa kepada
kemampuan membaca pikiran orang lain. Seperti yang dapat kita lihat pada salah
satu strategi Zhu Ge Liang untuk mencegat dan menghabisi lawannya.
Dalam perjalanan
melarikan diri dari suatu kekalahan telak, pasukan yang dipimpin oleh Chao Chao
sendiri, dihadapkan pada suatu persimpangan jalan yang bercabang dua. Disalah
satunya terlihat kepulan asap. Chao Chao yang sudah berkali-kali terkena
strategi Zhu Ge Liang, berpikir tentunya dijalan yang tidak berasap itulah
ditempatkan pasukan untuk mencegatnya, sebagai strategi penyesatan berikutnya
dari Zhu Ge Liang.
Berpikir demikian, Chao
Chao memilih jalan yang berasap. Cara berpikir Chao Chao ini telah di prediksi
oleh Zhu Ge Liang bahwa Chao Chao akan mengambil jalan yang berasap.
Untuk kesekian kali Chao
Chao terkecoh; dijalan yang berasap itulah justeru telah menanti Kwan Yu dengan
pasukannya mencegat, berhasil menangkap Chao Chao..Pada saat mereka menyusun
strategy penangkapan Chao Chao ini,
Studi Kasus Peperangan III
Dinasti Song Cina
Pernah ada seorang pejabat
yang dipindahkan ke ibukota. Bagian depan penginapan tempat tinggalnya adalah
sebuah kedai teh, dan di seberang jalan ada sebuah toko yang menjual sutra
mahal yang dicelup. Kapan pun dia tidak melakukan apa-apa, dia akan duduk di
meja menonton orang-orang dan aktivitas di jalanan. Suatu hari dia melihat
dengan heran beberapa karakter yang mencurigakan berjalan mondar-mandir
mengamati toko sutra itu dengan penuh minat. Salah satu dari mereka mendatangi
mejanya dan berbisik: "Kami berada dalam bisnis perampokan dan kami di
sini mencuri sutra halus itu. Karena Anda melihat kami, saya datang untuk
meminta Anda untuk tidak menyebutkannya. "
"Itu tidak ada
hubungannya dengan saya," jawab petugas tersebut. "Mengapa saya harus
mengatakan sesuatu tentang hal itu?"
Cowok itu mengucapkan
terima kasih dan meninggalkannya. Pejabat itu berpikir sendiri: 'Toko sutra
memiliki barang dagangannya yang dipajang di jalan yang sibuk. Pada siang hari
bolong, dengan seribu mata mengawasi, jika mereka memiliki kemampuan untuk
mencuri sutra itu, maka pastilah mereka memang pencuri yang pintar. "Jadi
dia memperhatikan dengan saksama bagaimana mereka bisa mengelolanya. Tapi yang
dia lihat hanyalah orang yang sama yang berjalan mondar-mandir di depan toko
sutra. Terkadang mereka berkumpul di sebelah kiri, terkadang di sebelah kanan.
Pejabat itu duduk mengawasi sampai setelah matahari terbenam ketika semua orang
pergi dan tokonya tutup. "Orang tolol itu," kata pejabat itu pada
dirinya sendiri. "Mereka menaruhnya di atasku." Ketika dia kembali ke
kamarnya untuk memesan makanan, dia menemukan bahwa semua barangnya telah
hilang.
(***)
Inipun akan dilakukan
oleh para Liberalis dan Atheis. seperti sebelumnya Amerika berpura pura
mendukung Sunni Irak dan berdagang senjata kimia kepada Irak lalu menyerang
Irak.
(***)
di Ambon juga tidak
menutup kemungkinan para pembenci Islam telah berkomunikasi dengan Organisasi
pembenci Islam di Eropa maupun Amerika jauh sebelum Indonesia Merdeka. mereka
menggunakan kelemahan boneka Amerika yaitu sekuleris, sekuleris telah diseting
untuk bisa bertahan dari ancaman negara lain tapi tak bisa bertahan dari
kerusuhan. Sekuleris telah disseting memaafkan Negara atau sekelompok pembunuh
setelah salah satu pihak menang, seperti kambing melihat anaknya disembelih dia
malah membelakangi. inilah yang disebut dengan kelompok manusia mati berjalan
"Dead man Walking" istilah populer dalam Injil.
Studi Kasus Bisnis
Dalam jangka waktu yang
lama, Konica dan Fuji Film mendominasi pasar Jepang. Toko-toko Konica dan Fuji
film mendominasi hampir di setiap bahu jalan. Perusahaan Amerika Kodak,
bersiap untuk memasuki pasar Jepang. Karena Konica dan Fuji Film merupakan
produk unggulan di Jepang, Kodak mengalihkan bisnisnya bukan ke pasar,
namun justru malah ke laboratorium pemrosesan film. Lab. Film tersebut
tidak hanya menerima film odak, tapi juga odak dan fuji film. Sementara film
Kodak sendiri, bisa dibeli dari laboratorium tersebut. Dalam waktu yang
singkat, Kodak diterima dengan luas di Jepang. Konsumen merasa terkesan dengan
standar tinggi dan kualitas yang ditampilkan Kodak.Tidak lama kemudian, Kodak
mampu menyaingi Konica dan Fuji Film di Jepang.
Bagaimana Menerapkan Strategi dan Taktik ini?
- Jika pihak lain merasa di atas angin karena memiliki
jumlah yang banyak atau memiliki kekuatan yang lebih, maka kita perlu
mengatur strategi untuk melawan mereka.
Berhadapan langsung secara frontal hanya akan menyebabkan kerugian
besar di pihak kita.
- Buatlah mereka bangga dengan kemenangannya, buatlah
seakan-akan kita kalah dan mundur.
- Gosip, rumor, desas-desus kadang ada manfaatnya juga. Manfaatkan itu untuk memancing mereka. Nafsu untuk menang pasti akan membutakan mereka.
- Kegelapan malam adalah perumpamaan untuk situasi yang tidak jelas, samar-samar. Gunakan samaran ini untuk menyembunyikan diri kita, sehingga mereka terjebak mengejar bayang-bayang yang tidak jelas. Semakin jauh mereka meninggalkan keadaan riel yang sebenarnya semakin baik untuk kita. Jika situasinya sudah kita kuasai maka sudah saatnya untuk kita memukul balik mereka dari tempat yang tidak mereka duga.
Posting Komentar