Afiliasi dari berbagai komunitas yang secara intens menggali dan mengembangkan strategi-taktik perang Sun Tzu, Jiang Zi Ya, Sun Bin, Zhuge Liang, Pang Tong, Cao-Cao, Zhao Yun, Sima Yi, Qi Ji Guang, Mao Zedong, Gengis Khan, Subutai, Kuribayashi, Isoroku Yamamoto, Tomoyuki Yamashita, Yosua, Leonidas, Miltiades, Alexander Agung, Hannibal, Julius Caesar, Mochtar At Tsaqafi, Khalid ibn al-Walid, Shalahuddin Al Ayyubi, Mehmed II, Suleiman I, Mustafa Kemal, Sudirman, Hasan Nasrallah dan lain-lain.

Bagaimana Menerapkan Strategi 6 : Pura-Pura Bergerak ke Timur, Serang Dari Barat?



Strategi ini bertujuan untuk menciptakan kesan yang salah untuk membingungkan musuh, mengacaukan penilaiannya dan membuatnya kehilangan kendali. Pada tiap pertempuran, elemen dari sebuah kejutan dapat menghasilkan keuntungan ganda. Bahkan ketika berhadapan langsung dengan musuh, kejutan masih dapat digunakan dengan melakukan penyerangan saat mereka lengah. Untuk melakukannya, anda harus membuat perkiraan akan apa yang ada dalam benak musuh melalui sebuah tipu daya.




Studi Kasus Peperangan I


Pada masa Dinasti Han, Kerajaan Shache dan Qiuchi menggabungkan kekuatan untuk menaklukkan Ban Chao. Ban Chao mundur ke barat, sementara tentara Shache dan Qiuchi mengejarnya.  

Melihat Ban Chao mundur, Raja Qiuchi bersuka cita dan terus mengejar Ban Chao dan tentaranya. Tiba di padang rumput yang luas dan tinggi, Ban Chao dan tentaranya berbaring dan menyembunyikan diri di rerumputan. Segera setelah tentara Qiuchi menghilang dari pandangan, Ban Chao dan tentaranya menyerang Kerajaan Shache. Kerajaan tersebut yang sudah tanpa tentara tidak siap dengan penyerangan tersebut dan kalah. 


Studi Kasus Peperangan II

Di saat pengejaran sampai di persimpangan jalan pastilah membingungkan arah mana yang harus dituju.  Zhuge Liang seorang ahli strategi yang mumpuni dan cerdas.  Ia pandai membaca pikiran lawan dan ia sengaja memancing lawan pada perangkap persimpangan ini.

Zhu Ge Liang - Membaca Pikiran dan Memprediksi

Ketekunan membiasakan melihat dari sudut pandang orang lain, Insight Feeling, akan membawa kepada kemampuan membaca pikiran orang lain. Seperti yang dapat kita lihat pada salah satu strategi Zhu Ge Liang untuk mencegat dan menghabisi lawannya.

Dalam perjalanan melarikan diri dari suatu kekalahan telak, pasukan yang dipimpin oleh Chao Chao sendiri, dihadapkan pada suatu persimpangan jalan yang bercabang dua. Disalah satunya terlihat kepulan asap. Chao Chao yang sudah berkali-kali terkena strategi Zhu Ge Liang, berpikir tentunya dijalan yang tidak berasap itulah ditempatkan pasukan untuk mencegatnya, sebagai strategi penyesatan berikutnya dari Zhu Ge Liang.
Berpikir demikian, Chao Chao memilih jalan yang berasap. Cara berpikir Chao Chao ini telah di prediksi oleh Zhu Ge Liang bahwa Chao Chao akan mengambil jalan yang berasap.

Untuk kesekian kali Chao Chao terkecoh; dijalan yang berasap itulah justeru telah menanti Kwan Yu dengan pasukannya mencegat, berhasil menangkap Chao Chao..Pada saat mereka menyusun strategy penangkapan Chao Chao ini,

Zhu Ge Liang juga telah menyatakan prediksi nya bahwa Kwan Yu tidak akan ‘dapat’ memenggal kepala Chao Chao, hal mana dibantah oleh Kwan Yu. Nyatanya, setelah berhasil meringkus Chao Chao, Kwan Yu melepaskannya kembali; Chao Chao berhasil dengan licik memanfaatkan kelemahan Kwan Yu. Strategi yang dipakai Zhuge Liang ini disebut juga “Strategi Menjebak Musuh Di Persimpangan Jalan”.



Studi Kasus Peperangan III
Dinasti Song Cina

Pernah ada seorang pejabat yang dipindahkan ke ibukota. Bagian depan penginapan tempat tinggalnya adalah sebuah kedai teh, dan di seberang jalan ada sebuah toko yang menjual sutra mahal yang dicelup. Kapan pun dia tidak melakukan apa-apa, dia akan duduk di meja menonton orang-orang dan aktivitas di jalanan. Suatu hari dia melihat dengan heran beberapa karakter yang mencurigakan berjalan mondar-mandir mengamati toko sutra itu dengan penuh minat. Salah satu dari mereka mendatangi mejanya dan berbisik: "Kami berada dalam bisnis perampokan dan kami di sini mencuri sutra halus itu. Karena Anda melihat kami, saya datang untuk meminta Anda untuk tidak menyebutkannya. "

"Itu tidak ada hubungannya dengan saya," jawab petugas tersebut. "Mengapa saya harus mengatakan sesuatu tentang hal itu?"

Cowok itu mengucapkan terima kasih dan meninggalkannya. Pejabat itu berpikir sendiri: 'Toko sutra memiliki barang dagangannya yang dipajang di jalan yang sibuk. Pada siang hari bolong, dengan seribu mata mengawasi, jika mereka memiliki kemampuan untuk mencuri sutra itu, maka pastilah mereka memang pencuri yang pintar. "Jadi dia memperhatikan dengan saksama bagaimana mereka bisa mengelolanya. Tapi yang dia lihat hanyalah orang yang sama yang berjalan mondar-mandir di depan toko sutra. Terkadang mereka berkumpul di sebelah kiri, terkadang di sebelah kanan. Pejabat itu duduk mengawasi sampai setelah matahari terbenam ketika semua orang pergi dan tokonya tutup. "Orang tolol itu," kata pejabat itu pada dirinya sendiri. "Mereka menaruhnya di atasku." Ketika dia kembali ke kamarnya untuk memesan makanan, dia menemukan bahwa semua barangnya telah hilang.

(***)

Inipun akan dilakukan oleh para Liberalis dan Atheis. seperti sebelumnya Amerika berpura pura mendukung Sunni Irak dan berdagang senjata kimia kepada Irak lalu menyerang Irak.
(***)

di Ambon juga tidak menutup kemungkinan para pembenci Islam telah berkomunikasi dengan Organisasi pembenci Islam di Eropa maupun Amerika jauh sebelum Indonesia Merdeka. mereka menggunakan kelemahan boneka Amerika yaitu sekuleris, sekuleris telah diseting untuk bisa bertahan dari ancaman negara lain tapi tak bisa bertahan dari kerusuhan. Sekuleris telah disseting memaafkan Negara atau sekelompok pembunuh setelah salah satu pihak menang, seperti kambing melihat anaknya disembelih dia malah membelakangi. inilah yang disebut dengan kelompok manusia mati berjalan "Dead man Walking" istilah populer dalam Injil.



Studi Kasus Bisnis


Dalam jangka waktu yang lama, Konica dan Fuji Film mendominasi pasar Jepang. Toko-toko Konica dan Fuji film mendominasi hampir di setiap bahu jalan. Perusahaan Amerika Kodak, bersiap untuk memasuki pasar Jepang. Karena Konica dan Fuji Film merupakan produk unggulan di Jepang, Kodak mengalihkan bisnisnya bukan ke pasar, namun justru malah ke laboratorium pemrosesan film. Lab. Film tersebut tidak hanya menerima film odak, tapi juga odak dan fuji film. Sementara film Kodak sendiri, bisa dibeli dari laboratorium tersebut. Dalam waktu yang singkat, Kodak diterima dengan luas di Jepang. Konsumen merasa terkesan dengan standar tinggi dan kualitas yang ditampilkan Kodak.Tidak lama kemudian, Kodak mampu menyaingi Konica dan Fuji Film di Jepang. 

Bagaimana Menerapkan Strategi dan Taktik ini?

  1. Jika pihak lain merasa di atas angin karena memiliki jumlah yang banyak atau memiliki kekuatan yang lebih, maka kita perlu mengatur strategi untuk melawan mereka.  Berhadapan langsung secara frontal hanya akan menyebabkan kerugian besar di pihak kita.
  2. Buatlah mereka bangga dengan kemenangannya, buatlah seakan-akan kita kalah dan mundur.
  3. Gosip, rumor, desas-desus kadang ada manfaatnya juga. Manfaatkan itu untuk memancing mereka. Nafsu untuk menang pasti akan membutakan mereka.
  4. Kegelapan malam adalah perumpamaan untuk situasi yang tidak jelas, samar-samar. Gunakan samaran ini untuk menyembunyikan diri kita, sehingga mereka terjebak mengejar bayang-bayang yang tidak jelas. Semakin jauh mereka meninggalkan keadaan riel yang sebenarnya semakin baik untuk kita. Jika situasinya sudah kita kuasai maka sudah saatnya untuk kita memukul balik mereka dari tempat yang tidak mereka duga. 

Posting Komentar

[disqus][facebook][blogger]

MKRdezign

y

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Gambar tema oleh Nikada. Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget