Ketika bertarung dalam
peperangan dan kita ingin mengakhiri peperangan secepatnya, hati-hatilah dalam
berencana. Jangan terburu-buru. Sebelum melakukan “pembantaian”, potong
jalur melarikan diri musuh dan potong jalur dimana musuh akan mendapatkan
bantuan. Dengan penjelasan lain dikatakan, Jika anda memiliki kesempatan
untuk menangkap seluruh musuh maka lakukanlah, sehingga dengan demikian
pertempuran akan segera berakhir. Membiarkan musuh untuk lepas akan menanam
bibit dari konflik baru. Akan tetapi jika mereka berhasil melarikan diri,
berhati-hatilah dalam melakukan pengejaran. Intinya, Kepung rumah dengan siaga
penuh, jangan biarkan pencuri lolos lalu sergap jika situasinya sudah
memungkinkan. Kali ini situasinya
berbeda dengan Strategi 16, maka dipakailah strategi ini.
Studi Kasus Peperangan I
Pada tahun 260 SM (Era
Perang Antarnegara), terjadi pertempuran penentuan antara negara Qin dengan
Negara Zhao. Qin memakai strategi memecah belah untuk meruntuhkan pasukan
tunggal yang saat itu dipimpin oleh seorang jenderal berpengalaman Zhao yang
bernama Lian Po. Perang belum usai, para menteri kaisar yang disuap oleh
mata-mata Qin berhasil mempengaruhi kaisar untuk mengganti Lian Po dengan
seorang jenderal yang memiliki pengalaman tidak terlalu banyak yang bernama
Zhao Kuo.
Jenderal Qin yang sangat
kuat (dikenal sebagai penjagal manusia), Bai Qi tertawa mendengar pergantian
ini dan mengatakan dia pasti menang. Raja Qin yang mendengar perkataan Bai Qi
langsung memerintahkan setiap kota untuk merekrut semua laki-laki di atas 15
tahun untuk menjadi tentara. Hal ini menyebabkan Qin berhasil membangun tentara
raksasa yang berjumlah 650.000 orang.
Bai Qi memerintahkan
pasukannya untuk pergi ke Changbi di Qin dan menutup semua jalan keluar. Tiga ribu pasukan kemudian dikirimkan untuk
dijadikan umpan. Zhao Kuo tidak tahu mengenai perangkap tersebut,
memimpin 450.000 pasukannya untuk melawan 3000 orang tersebut. Dia berhasil
memenangkan pertempuran tersebut dan menjadi congkak.
Tanpa disadari oleh Zhao
Kuo dan pasukannya, ternyata Bai Qi dan pasukannya pura-pura mundur untuk
mengelilingi pasukan Zhao. Bai Qi memutuskan kalau cara terbaik untuk
menghancurkan tentara Zhao adalah dengan menjebak mereka, memutus jalur suplai
dan membuat mereka kelaparan. Pihak Qin mengelilingi pasukan Zhao dan tetap
bertahan untuk tidak menyerang.
Dengan dipotongnya jalur
suplai oleh tentara Qin, sedikit demi sedikit pasukan Zhao mengalami kelaparan
dan kehausan. Hal ini menjadi semakin parah setelah para tentara Zhao tidak
mampu menemukan air bahkan setelah menggali banyak sumur sedalam lebih dari
sepuluh meter. Zhao Kuo yang berusaha untuk menembus kepungan berhasil
dipentalan oleh tentara Qin yang terkenal akan kemampuan mereka dalam melakukan
“hujan panah”.
Setelah ditahan selama
40 hari, Zhao Kuo akhirnya putus asa. Dia dan pasukannya kemudian melakukan
upaya untuk menembus barikade tersebut dengan kekuatan penuh. Jumlah pasukan
Zhao yang turun drastis akibat kehausan dan kelaparan, ditambah kondisi
kelelahan membuat mereka berhasil dihancurkan tentara Qi. Zhao Kuo sendiri
langsung terbunuh dalam serangan panah-panah tentara Qin. Sisa tentara Zhao
kemudian menyerah kepada Bai Qi. Bai Qi kemudian memerintahkan mereka semua
untuk dieksekusi. Pertempuran ini menyebabkan 450.000 tentara Zhao gugur dan
negara Zhao tidak pernah pulih dari peristiwa ini.
Studi Kasus Peperangan II
Warring States Era China
Pada 449 SM negara
bagian Wu telah menyerang negara bagian Yue dan membawa duke Guo Jian
menahannya tahanan selama tiga tahun sebelum melepaskannya kembali ke
kerajaannya. Ketika dia kembali, Guo Jian merencanakan balas dendamnya. Selama
tujuh tahun dia memerintah dengan kebaikan dan kemurahan hati membuat reputasi
sebagai penguasa yang bijaksana dan saleh sampai dia merasa bahwa subjek setia
dia siap untuk mengalami kesulitan baginya. Dia kemudian mengumpulkan
pasukannya dan menyerang Wu mendapatkan kemenangan yang menentukan. (Lihat Bab
5) Raja Wu harus melarikan diri tapi hanya masalah waktu sebelum dia
tertangkap. Dia mengirim duta besar ke Guo Jian untuk meminta ampun. Mereka
mengingatkannya pada bagaimana Wu, meskipun dia memiliki dia dengan kuat dalam
genggamannya, telah membebaskannya untuk kembali ke keadaannya. Raja Wu
sekarang meminta untuk diberi bantuan yang sama. Guo Jian merenungkan pemberian
banding ini saat perdana menteri Fan Li turun tangan dan berkata: "Ketika
surga memberi Duke kesempatan besar untuk mendapatkan kekuasaan, dia tidak
memanfaatkannya dan dia adalah seorang buronan hari ini. Jika Anda gagal
menerima kekayaan apa yang sekarang telah Anda berikan kepada Anda, Anda
mungkin diusir dari negara Anda, dan kemudian semua tahun-tahun sulit yang Anda
alami akan bertahan dengan sia-sia. "Duke terbelenggu oleh argumen
tersebut dan mengirim duta besar kembali dengan pesan bahwa dia tidak akan
memberikan belas kasihan apapun. Ketika raja Wu menerima pesan, dia melepaskan
semua harapan dan bunuh diri.
Studi Kasus Bisnis
Seorang perempuan Jepang
bernama Terada Chiyo memutuskan untuk membangun sebuah perusahaan jasa
pemindahan rumah untuk membantu perusahaan angkutan milik suaminya. Banyak yang
menentang usahanya tersebut, namun Terada Chiyo bersikeras. Perusahaan
pemindahan rumah tersebut tidak hanya melayani pemindahan rumah, namun juga
pembersihan perabotan dari kutu, membersihkan rumah baru dan menemui tetangga
baru atas nama keluarga yang melakukan pindahan. Hal ini membuat Terada
Chiyo sangat sukses.
Dalam peristiwa ini,
“pencuri” adalah elemen-elemen kecil dalam bisnis. Dengan dilakukannya
elemen-elemen kecil pada bisnis (menutup pintu), maka bisnis akan berhasil
dilakukan.
Menggunakan toko rantai
untuk menangkap pelanggan yang sebaliknya akan berbelanja lebih kecil, toko
unik.
Apa yang dapat kita pelajari ?
- Jika
pihak lawan pintar strategi sehingga terjadi kebuntuan maka menyusuplah ke
pihak lawan lalu taburkan perselisihan antara pemimpinnya. Pastikan orang yang pintar diganti orang
yang tidak sabaran. Karena orang
yang tidak sabaran akan mudah masuk perangkap.
- Beri
kemenangan pada tahap-tahap awal agar mereka bangga lalu meremehkan yang
lain.
- Pancing
agar mereka terus mengejar kita dan memasuki wilayah kita. Buat perangkap
dan biarkan mereka masuk perangkap, jika mereka telah masuk perangkap maka
kepung rapat mereka. Putuskan jalur
yang menghubungkan mereka dengan logistik persediaan mereka.
- Biarkan
mereka kehabisan energi dan berkelahi sesama mereka sendiri, jika sudah
demikian maka saatnya mereka dilumpuhkan.
- Sementara disisi lain kita juga belajar untuk tidak mudah tertipu dengan kemenangan lalu menjadi angkuh, mungkin mereka sengaja mengalah untuk memancing anda memasuki perangkapnya. Jika sudah masuk perangkap maka akan sulit bagi anda untuk melepaskan diri.
Posting Komentar