Afiliasi dari berbagai komunitas yang secara intens menggali dan mengembangkan strategi-taktik perang Sun Tzu, Jiang Zi Ya, Sun Bin, Zhuge Liang, Pang Tong, Cao-Cao, Zhao Yun, Sima Yi, Qi Ji Guang, Mao Zedong, Gengis Khan, Subutai, Kuribayashi, Isoroku Yamamoto, Tomoyuki Yamashita, Yosua, Leonidas, Miltiades, Alexander Agung, Hannibal, Julius Caesar, Mochtar At Tsaqafi, Khalid ibn al-Walid, Shalahuddin Al Ayyubi, Mehmed II, Suleiman I, Mustafa Kemal, Sudirman, Hasan Nasrallah dan lain-lain.

Bagaimana Menerapkan Strategi 20 : Memancing Ikan Di Air Yang Keruh?






Buat suatu kondisi kebingungan, manfaatkan kondisi tersebut sebagai peluang untuk mencapai tujuan kita. Atau sebelum menghadapi pasukan musuh, buatlah sebuah kekacauan untuk memperlemah persepsi dan pertimbangan mereka. Buatlah sesuatu yang tidak biasa, aneh, dan tak terpikirkan sehingga menimbulkan kecurigaan musuh dan mengacaukan pikirannya. Musuh yang bingung akan lebih mudah untuk diserang. Dalam penjelasan lain dikatakan, Menyusup masuk ke wilayah musuh, mencari informasi. Mencari tahu beberapa perselisihan diantara anggotanya kemudian memperuncing ketegangan dengan mengadu domba mereka.





Studi Kasus Peperangan I

Pada tahun 625 M, terjadi pertempuran antara kaum muslimin yang dipimpin oleh Nabi Muhammad S.A.W dengan kaum kafir Quraisy yang dipimpin oleh Abu Sofyan. Kaum muslimin yang walaupun berjumlah sedikit (700 orang) mampu unggul melawan Kaum kafir quraisy yang berjumlah 3000 orang. Hal ini dikarenakan perintah Nabi kepada para pemanah yang membuat pasukan sayap kiri yang asalnya rentan diserang pasukan berkuda menjadi aman. Pasukan berkuda yang dipimpin Khalid bin Walid r.a (yang saat itu masih belum masuk islam) tahu kalau pasukan kuda menyerang, maka pasukan kuda tersebut akan habis oleh pasukan pemanah muslim yang diletakkan di Bukit Ainain. Maka beliau menunggu hingga saat yang tepat.

Nabi Muhammad tahu kalau sampai pasukan kavaleri/berkuda Quraisy memutari Bukit Ainain dan berhasil menyerang pasukan muslim dari belakang, maka pasukan muslim akan hancur. Karena itu, dia meletakkan sekitar 50 pemanah di Bukit Ainain dengan perintah tegas dan jelas, “Gunakan panahmu terhadap kavaleri musuh. Jauhkan kavaleri dari belakang kita, selama kalian berada di tempat kalian, bagian belakang kita aman. Jangan sekali-kali meninggalkan tempat kalian. Jika kalian melihat kami menang, jangan bergabung. Jika kalian melihat kami kalah, jangan datang untuk menolong kami.”

Saat itu, pasukan kafir Quraisy berhasil dipukul mundur oleh pasukan muslim. Hal ini membuat pasukan Quraisy kalang kabut dan harta-harta mereka tertinggal (perkemahan dekat sekali dengan pasukan). Melihat hal ini, para pemanah yang berada di bukit Ainain lupa atas perintah Nabi. Mereka turun dari bukit bergabung dengan pasukan muslim untuk membawa harta rampasan di bawah. Hal ini merupakan kekacauan yang ditunggu oleh Khalid bin Walid r.a.

Melihat kekacauan dan kebingungan di depannya, sedangkan para pemanah sudah tidak ada di bukit Ainain, Khalid bin Walid beserta paskan kavalerinya langsung memutari bukit Ainain dan menghancurkan kaum muslimin dari belakang. Hal ini membuat pasukan muslimin kacau dan pasukan infanteri kafir Quraisy yang asalnya kalang kabut naik moralnya kembali ke medan tempur. Akibat hal ini, kaum muslimin kalah dengan 70 orang meninggal. Nabi Muhammad S.A.W sendiri luka parah (rantai helm perangnya menancap di pipinya). Paman Nabi Hamzah meninggal dengan puluhan luka tusukan.


Studi Kasus Peperangan II

Selama tahun pertama pemerintahan Dinasti Tang, orang-orang Qi Dan dari utara terus menyerbu ke Wilayah Tang. Dalam sidang Dinasti Tang menunjuk Zhang Shou Gui sebagai Gubernur Youzhou untuk menyelesaikan masalah serangan Qi Dan.

Jendral Qi Dan yang mau menaklukkan Youzhou adalah Ke Tu Gan. Ke Tu Gan mencoba berkali-kali kali untuk mengambil alih Youzhou tetapi tidak berhasil. Lalu dia memutuskan untuk melakukan tipu muslihat, ia meminta untuk gencatan senjata dan mengupayakan untuk berada di bawah Mahkamah Tang. Zhang Shou Gui langsung tahu bahwa itu tipu muslihat, mengingat fakta bahwa kekuatan Qi Dan itu masih kuat.  Zhang Shou Gui memutuskan untuk melakukan kontra-tipu muslihat sebagai gantinya. Keesokan harinya, Gubernur Zhang mengirim Wang Hui sebagai utusan ke kamp Ke Tu Gan dan berpura-pura menerima gencatan senjata tetapi sebenarnya untuk mencari informasi musuh.

Di kamp, Ke Tu Gan diadakan sebuah pesta untuk menyambut Wang Hui dan semua jenderal Qi Dan berada di sana. Selama pesta, Wang Hui memperhatikan bahwa tidak semua jenderal memusuhi Pengadilan Tang. Wang Hui juga berhasil mengetahui ada jendral Qi Dan namanya Li Guo Zhe yang bertentangan dengan Ke Tu Gan.

Setelah pesta, Wang Hui pergi menemui Li Guo Zhe. Ia pura-pura tidak mengetahui hubungan antara dia dan Ke Tu Gan, Wang Hui menumpuk pujian pada Ke Tu Gan di depan Li Guo Zhe. Li Guo Zhe mendidih di dalam hatinya ketika ia mendengar pujian itu dan ia sangat marah, ia menumpahkan semua kekesalannya termasuk fakta bahwa Ke Tu Gan akan menyerang Youzhou dengan kekuatan baru.

Wang Hui kemudian mencoba membujuk Li Guo Zhe untuk beralih sisi, menjanjikan bahwa Pengadilan Tang akan mempekerjakan dia dan memberinya kekuasaan. Li Guo Zhe dapat dibujuk dan beralih niatnya mengikuti Wang Hui. Wang Hui dapat menyelesaikan misinya lalu kembali ke Youzhou.

Malam berikutnya, Li Guo Zhe memimpin sendiri pasukannya menyerbu kamp Ke Tu Gan. Sebelum sempatt bereaksi, Ke Tu Gan berhasil dibunuh oleh Li Guo Zhe. Kamp menjadi kacau total. Pasukan Tang mengambil kesempatan untuk mengusir pasukan Qi Dan dan mencetak kemenangan yang menentukan. Gubernur Zhang mengambil kesempatan dan mampu menangkap Raja Qi Dan, sehingga menyelesaikan misinya untuk menghentikan serangan Qi Dan.


Studi Kasus Peperangan III

Periode Musim Semi dan Gugur China

Pada tahun 632 SM, tentara Jin dan Chu saling berhadapan di Chengbu sebelum bertempur dengan nama yang sama. Chu mengirim utusan ke Jin untuk memperjuangkan duel perang keesokan harinya dimana penguasa Jin, Duke Wen, menyetujuinya. Pagi harinya Duke Wen naik ke puncak sebuah menara pengamatan dan melihat ke bawah pada persiapan kamp-kampnya berkata: Muda dan tua melakukan diri mereka sesuai ritual. Mereka cocok untuk digunakan! "Dia kemudian memerintahkan pasukannya untuk menebang pohon untuk digunakan sebagai bagian dari taktik yang tidak ortodoks. Sementara duel perang sedang berlangsung, Duke Wen melancarkan serangan kavaleri tiba-tiba melawan sayap kanan Chu yang menyebabkannya runtuh. Pada saat bersamaan hak itu didorong ke dalam tubuh utama, pasukan Jin di pusat tersebut menaikkan tard retret dan mulai menarik kembali Saat pasukan Jin mundur, mereka menyeret mereka ke belakang pepohonan yang mereka tebang tadi pagi. Ini mengangkat awan debu sedemikian rupa sehingga komandan Chu mengira Jin melarikan diri dengan panik dan dengan penuh semangat mengejar. Ketika tubuh utama tentara Chu terbungkus awan debu mereka tidak dapat melihat bahwa pasukan Jin telah terbelah menjadi dua divisi dan telah berbalik. Jin menyerang dalam gerakan menjepit klasik di kedua sisi Chu. Hasilnya adalah kekalahan gemilang setelah mana Jenderal Chu diperintahkan untuk melakukan bunuh diri. Duke Wen telah mengambil keuntungan dari gangguan yang diberikan oleh duel perang untuk meluncurkan serangan mendadak, dan mundur, memanipulasi kekuatan Chu menjadi jebakan.



Studi Kasus Bisnis


Cohen seorang pengusaha kulit Kanada mengetahui mengenai ketatnya persaingan industri kulit di dunia. Saat itu, tidak seorangpun memikirkan alternatif baru untuk mengembangkan bahan industri kulit. Cohen melihat hal tersebut sebagai kesempatan. Setelah melakukan berbagai macam persiapan, Cohen mulai membeli Ikan Cod dan Salmon Dogfish yang saat itu pasokannya melimpah ruah di Kanada. Cohen kemudian memanfaatkan kulit ikan tersebut dengan metode penyamakan khusus selama 8 hari sehingga ia berhasil membuat bahan kulit kualitas unik dengan tekstur yang bagus dan kulit yang mengkilat. Ia menjualnya seharga $7 per lembar. Ketika pabrik kulit lainnya saling bersaing dengan ketat, Cohen telah membuat 30 komoditas yang berbeda dari kulit ikan dan dikenal dengan sebutan “Raja Kulit Ikan”.




Bagaimana Kita Mengaplikasikan Strategi dan Taktik ini ?

  1. Jika lawan masih kuat tetapi mereka ingin melakukan gencatan senjata, waspadalah mereka sedang melakukan tipu muslihat.
  2. Untuk melawan tipu muslihat maka dilakukan kontra tipu muslihat.  Sambut mereka tetapi masukkan informan untuk mengetahui rencana mereka.  Pelajari situasi dan orang-orang yang berselisih.  Dalam suatu kelompok orang meskipun mempunyai misi yang sama tetapi pasti selalu ada beberapa yang berselisih.
  3. Fokuskan pada perselisihan mereka lalu adu domba mereka.  Buat suasana diantara mereka sendiri menjadi kacau.
  4. Musuh yang bingung akan lebih mudah untuk diserang.
  5. Kira-kira apa lagi ya?

Posting Komentar

[disqus][facebook][blogger]

MKRdezign

y

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Gambar tema oleh Nikada. Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget