Afiliasi dari berbagai komunitas yang secara intens menggali dan mengembangkan strategi-taktik perang Sun Tzu, Jiang Zi Ya, Sun Bin, Zhuge Liang, Pang Tong, Cao-Cao, Zhao Yun, Sima Yi, Qi Ji Guang, Mao Zedong, Gengis Khan, Subutai, Kuribayashi, Isoroku Yamamoto, Tomoyuki Yamashita, Yosua, Leonidas, Miltiades, Alexander Agung, Hannibal, Julius Caesar, Mochtar At Tsaqafi, Khalid ibn al-Walid, Shalahuddin Al Ayyubi, Mehmed II, Suleiman I, Mustafa Kemal, Sudirman, Hasan Nasrallah dan lain-lain.

Bagaimana Menerapkan Strategi 10 : Sembunyikan Pisau Dibalik Senyuman?



Dengan cara apapun, buat musuh mempercayai anda dan mengendurkan penjagaan. Lakukan berbagai persiapan untuk melakukan tindakan di masa depan, buat tindakan rahasia di belakang musuh tersebut. Pada dasarnya strategi ini menggunakan sikap bersahabat untuk membuat musuh lengah. Dalam penjelasan lain dikatakan, Puji dan jilat musuh anda. Ketika anda mendapat kepercayaan darinya, anda bergerak melawannya secara rahasia.


Seperti yang telah dijabarkan pada postingan sebelumnya. Saya perlu menformulasi beberapa studi kasus terkait dengan menjawab pertanyaan bagaimana menerapkan atau mengaplikasikan strategi 10, yakni Sembunyikan Pisau Dibalik Senyuman dalam hidup dan kehidupan kita. 

Studi Kasus Peperangan I

Pada masa perang antarnegara tahun 341 SM, Jendral Gongsun Yang memimpin 50.000 tentara negara Qi untuk menyerbu negeri Wei. Raja Hui dari Wei benar-benar panik dan sadar kalau tentara mereka dalam keadaan moral yang rendah akibat peperangan. Gongzi Ying salah seorang jenderal Kerajaan Wei kemudian mengajukan pendapat. Dia mengusulkan untuk memberikan sikap bersahabat mengingat Gongsun Yang dulunya adalah orang Wei. Selain itu, Gongzi Ying juga pernah berhasil membujuk Gongsun Yang untuk menarik mundur pasukannya di masa lalu. Dia juga memberikan alternatif lain apabila Gongsun Yang tidak dapat dipercaya. Jika Gongsun Yang tidak dapat dipercaya, Gongzi Ying mengusulkan raja untuk menempatkan pasukan ke kota Wu yang memiliki benteng tak tertembus. Raja Hui menyetujui usulan Gongzi Ying dan memerintahkan 50.000 pasukan untuk berjaga di kota Wu yang seperti benteng.

Gongsun Yang yang memimpin pasukan Qi, kemudian tiba di tapal batas kota Wu. Dia kemudianmengirim surat kepada Gongzi Ying yang berisi sikap persahabatan dan mengajak mereka berdua bertemu di luar kota. Gongzi Ying percaya akan itikad baik Gongsun Yang. Dia kemudian memimpin 300 pasukan tak bersenjata untuk menunjukkan niat baiknya. Ketika sampai di tempat perkemahan Gongsun Yang, Gongzi Ying langsung disambut dengan baik. Suasana menjadi sangat bersahaja selam beberapa jam ke depan. Gongzi Ying kemudian diundang ke dalam kemah untuk dijamu. Ketika dia memasuki kemah, dia langsung dikepung oleh pasukan dari semua penjuru, begitu pula ke 300 pasukannya.

Gongzi Ying dan pasukan yang dipimpinnya pulang setelah mengadakan pertemuan dengan Gongsun Yang. Benteng Wu yang kuat itu kemudian membuka gerbangnya menyambut Gongzi Ying dan pasukannya. Namun pasukan Gongzi Ying tiba-tiba menyerang pasukan Wei yang berada di benteng Wu, membuat kota kacau dan akhirnya berhasil direbut. Tidak disangka, ternyata pasukan Qin yang dipimpin oleh Gongsun Yang menyembunyikan diri dan menyamarkan dirinya sebagai pasukan Wei yang dipimpin oleh Gongzi Ying, sementara Gongzi Ying sendiri ditawan.

Studi Kasus Peperangan II

Warring States Era China





Raja Wei mengirim seorang pelacur yang cantik ke raja Chu yang sangat menyukai gadis baru itu. Ratu-ratunya, Zheng Xiu, mengetahui betapa dia menyukai sang raja dari wanita barunya, memperlakukan pendatang baru sebagai saudara perempuan yang memberinya hadiah dan harta karun dan apapun yang dia butuhkan. Raja mendengar ini memanggil ratu dan berkata: Wanita itu melayani pria dengan kecantikannya dan karena itu cemburu adalah bagian dari sifatnya. Namun, Anda tahu betapa wanita baru itu menyenangkan hati saya, telah memperlakukannya lebih baik daripada yang saya miliki. Tindakan ini adalah tindakan anak kecil kepada orang tuanya atau menteri kepada penggemarnya, betapa tak terduganya menemukan ratu ini pada suaminya. "Sang ratu dengan demikian tahu bahwa suaminya tidak mencurigainya karena cemburu. Ketika dia kemudian bertemu dengan gadis baru yang dikemukakan sang ratu kepadanya: "Keagungannya banyak didapat melalui kecantikan Anda tapi dia tidak menyukai bentuk hidung Anda. Bila selanjutnya Anda layani dia pastikan untuk menutupinya dengan tangan Anda. "Bersyukur atas sarannya, saat dia kemudian melayani raja inilah yang dia lakukan.

Keesokan harinya raja bertanya kepada ratu: "Wanita baru itu menutupi hidungnya saat dia bersamaku. Apa kamu tahu kenapa?"

"Aku tahu." Jawab ratu itu.

"Kalau begitu tidak peduli betapa tidak menyenangkannya Anda harus memberi tahu saya alasannya."

"Sepertinya dia tidak menyukai cara berciuman Yang Mulia."

"Dasar Perempuan Cerewet!" Teriak sang raja.

Dengan marah raja memerintahkan agar hidung gadis malang itu terpotong.



Studi Kasus Bisnis

Kebanyakan toko elektronik hanya memiliki garansi 1-2 tahun pada produk yang mereka jual. Namun ada beberapa toko elektronik yang memiliki garansi seumur hidup, salah satunya adalah sebuah toko elektronik yang terdapat di Swedia.

Sebuah toko elektronik di Swedia terkenal akan pelayanannya kepada pelanggan. Walaupun tokonya kecil, tokonya cukup sukses. Toko tersebut memberikan servis kepada pelanggannya berupa garansi seumur hidup hingga produk elektronik dari toko tersebut tidak bisa diperbaiki lagi.

Salah seorang pelanggan membeli setrika dari toko tersebut pada tahun 1957. Pada tahun 1984, setrikanya rusak. Pelanggan tersebut kemudian menyerahkan setrika tersebut kepada toko sesuai dengan garansi. Setrika tersebut langsung diperbaiki. Tiga bulan kemudian, setrika tersebut rusak lagi. Sang pelanggan tidak ingin merepotkan toko, membeli setrika yang baru dari toko tersebut juga. Toko yang sebelumnya tahu mengenai itikad sang pelanggan mengirim seorang teknisi yang ramah ke rumahnya untuk memperbaiki setrikanya. Teknisi tersebut, walaupun bekerja pada toko heran atas sikap pelanggan. Bahkan walaupun ada toko reparasi di dekat rumahnya dia tidak pergi ke toko tersebut, justru malah pergi ke toko bergaransi yang malah letaknya lebih jauh. Ketika ditanya mengenai hal ini, sang pelanggan berkata “Karena toko anda menyediakan garansi yang tidak terbatas”.

Dari kisah tersebut, kita bisa menyimpulkan 2 cara yang berbeda ketika menggunakan strategi ini. Ketika kita berperang, kita tersenyum untuk menggunakan tipu muslihat. Ketika kita berbisnis, kita menggunakan senyum, pelayanan yang ramah, serta servis yang memadai demi kepuasan pelanggan.

Bagaimana Mengaplikasikan Strategi dan Taktik ini:

  1. Untuk memenangkan lawan kadangkala kita tidak memerlukan konfrontasi, apalagi jika pihak lawan sangat sulit untuk ditaklukkan. 
  2. Pendekatan personal lebih menguntungkan.  Manusia cenderung tidak menyukai kritik dan perlawanan.  Manusia menyukai pujian dan persetujuan, manfaatkan itu untuk memuji, menyanjung dan menandakan persetujuan dengan berada dipihaknya.  Kemampuan berkomunikasi sangat diandalkan.
  3. Berikan senyuman, tanggalkan sikap permusuhan, tunjukkan sikap bersahabat dan hangat.  Pastikan dia tidak mencurigai kita. 
  4. Kerjasama tim sangat diandalkan, jika tim gagal maka semua rencana menjadi berantakan.  Pastikan semua bentuk pertahanannya telah kita kuasai secara diam-diam tanpa sepengetahuan dia.
  5. Berikan pesta, perayaan, hadiah atau apapun yang menyenangkan hatinya. 
  6. Tunggu moment yang tepat barulah nyatakan maksud kita sebenarnya. Tak perlu konfrontasi kalahkan dia, bahkan orang-orang di sekitarnya pun tidak curiga.

    Sekian... Jika ada tanggapan atau sanggahan. Silahkan posting ke kolom komentar !!

Posting Komentar

[disqus][facebook][blogger]

MKRdezign

y

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Gambar tema oleh Nikada. Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget