Bila musuh-musuh kita sedang kacau dan mulai berkelahi sendiri, jangan tergesa-gesa. Biarkan mereka baku hantam sendiri hingga mereka saling menghancurkan atau saling kelelahan. Anda tidak perlu bergerak, Anda hanya perlu menunggu. Ketika mereka sudah lelah dan penuh luka, serang mereka dengan kekuatan penuh.
Adakalanya kita perlu menjawab pertanyaan yang berbeda dengan cara atau metode yang berbeda pula dari kebiasaan. Ini juga mungkin merupakan upaya saya untuk dapat memberikan pemaparan yang jelas dan dapat diterima oleh siapa pun. Sebelumnya saya telah mem-post artikel mengenai Strategi 8, dan sekarang waktunya untuk mengulas bagaimana menerapkan Strategi 9, yakni Saksikan Api Di Seberang Sungai?
Studi Kasus Peperangan I
Pada masa tiga
negara, Cao Cao berhasil mengalahkan
pasukan-pasukan Yuan Shao. Setelah Yuan Shao
meninggal, anak-anaknya justru saling bertempur untuk memperebutkan
tahta dan warisan.
Melihat peristiwa ini,
Cao Cao ingin menyerang mereka. Namun, ahli strateginya Guo Jia menyarankan
untuk membiarkan mereka saling menghancurkan. Karena jika Cao Cao berusaha
menyerang mereka, mereka justru akan menyatukan barisan untuk melawan Cao
Cao. Memanfaatkan kekacauan ini, Cao Cao kemudian menyerang anak-anak
Yuan Shao tersebut yang telah lemah akibat saling bertarung. Dengan
strateginya tersebut, dia berhasil menguasai Provinsi Qing, Fen, Bing, dan You.
Sedangkan Yuan Tan salah satu anak Yuan Shao terbunuh dalam pertempuran
tersebut.
Sisa-sisa anak Yuan Shao
yaitu Yuan Shang dan Yuan Xi melarikan diri ke Liaodong Timur dan meminta
perlindungan kepada seorang kepala suku pengembara bernama Gongsun Kang.
Mendengar hal ini, Cao
Cao justru bersikap tenang dan menyebutkan kepada para pengikutnya kalau
Gongsun Kang akan menyerahkan kepala Yuan Shang dan Yuan Xi kepada Cao Cao. Dan ternyata hal
ini benar-benar terjadi.
Ketika ditanya bagaimana
caranya Cao Cao tahu kalau Gongsun Kang akan membunuh Yuan Shang dan Yuan Xi.
Cao Cao mengatakan bahwa Gongsun Kang takut kepada Cao Cao.
Namun, dia juga tidak ingin Yuan Shang dan Yuan Xi mengambil alih
kekuasaannya. Jadi Cao Cao hanya perlu diam dan membiarkan Gongsun
Kang membunuh Yuan Shang dan Yuan Xi sendiri, karena jika seandainya dia
menyerang Gongsun Kang, Gongsun Kang akan dipastikan bersatu dengan Yuan Shang
dan Yuan Xi untuk melawan Cao Cao. Itulah analisis SWOT yang telah dilakukan oleh Cao-Cao dengan menerapkan strategi dan taktik yang tepat pada setiap kondisi. Ya... Cao-Cao benar-benar sukses menerapkan Strategi 9 ini.
Studi Kasus Peperangan II
Kabupaten Hojo, Jepang
Pada tahun 1583, jendral
besar Toyotomi Hideyoshi memposisikan pasukannya melawan Akechi Mitsuhide dalam
pertempuran Yamazaki. Tak lama setelah pertempuran terjadi, Tsetsui Junkeian,
sekutu Mitsuhide tiba di tempat kejadian. Terkesan oleh kekuatan atasan Hideyoshi,
dia menolak untuk menyerang tapi malah memerintahkan anak buahnya untuk
berbaris dalam formasi pertempuran di sebuah bukit di atas umpan Hora-ga-toge
di mana dia bisa menyaksikan pertempuran sebelum memutuskan jendral mana yang
akan disandingkan. Melihat Hideyoshi mendapatkan keuntungan, dia mengkhianati
sekutunya dan mengirim pasukannya ke sisi Hideyoshi. Kejadian ini tidak pernah
terlupakan dan untuk selanjutnya ekuivalen Jepang dengan `Menonton api ...
'dikenal sebagai` Menunggu di Hora-ga-toge.'
Studi Kasus Bisnis
Seorang jutawan Amerika
pada awalnya memulai usahanya sebagai seorang petani di masa mudanya. Pada abad
ke-17, saat perburuan emas sedang ramai-ramainya, dia ikut menambang emas untuk
mengubah nasibnya.
Di tempat dia menambang
emas, cuacanya sangat kering dan air sangat langka. Beberapa teman-temannya
sesama penambang emas bahkan menyebutkan kalau mereka akan menukarkan beberapa
keping emas untuk satu botol minum air. Setelah mendengar percakapan
teman-teman penambangnya tersebut, sang pemuda melihat adanya peluang. Dia
berhenti menambang emas dan justru malah berusaha untuk memindahkan air sungai
ke kolam buatannya sendiri. Teman-temannya menganggap kalau dia sudah gila.
Sang pemuda yang
memiliki kolam air, kemudian membuat suatu sistem penyaringan, menyaring air
tersebut dan membuatnya menjadi air segar. Kemudian dia menjual air tersebut di
kalangan para penambang emas. Sedikit demi sedikit, uang atau lebih tepatnya
emas masuk ke kantongnya. Salah seorang temannya yang melihat sang pemuda
jauh-jauh pergi ke penambangan emas hanya untuk menjual air menegurnya. Dia
hanya tertawa.
Pada dasarnya, pemuda
ini memiliki mindset yang sama dengan penambang lain. Namun dia melihat peluang
dengan mendengar percakapan teman-temannya dan air yang sangat langka di tempat
tersebut. Dia membiarkan teman-temannya para penambang menambang emas untuk
dirinya.
Bagaimana Mengaplikasikan Strategi dan Taktik ini dalam kehidupan kita?
- Bahwa konflik internal dalam keluarga sangat rawan
untuk disusupi dan dikuasai pihak lain. Penting untuk menjaga keutuhan keluarga, keharmonisan diantara
saudara dan kerukunan bersama. Ini
akan menjadi modal untuk menangkis serangan dari luar.
- Jika konflik dalam keluarga atau negara terus berlangsung, maka pihak lain atau lawan akan dengan mudah untuk menguasainya tanpa perlu banyak tenaga. Mereka cukup memantau dan menunggu masing-masing anggota keluarga kelelahan, lalu setelah itu serang secara habis-habisan. Ini akan berakhir tragis.
- Jika sebaliknya, diantara anggota keluarga berhasil meloloskan diri dan mencari
perlindungan ke suatu tempat atau seseorang, maka biarkanlah jangan
dikejar. Buat rumor bahwa melindungi mereka tak ada gunanya, dan hanya akan merugikan. Hal ini akan menimbulkan keraguan dan
kecurigaan dalam diri
"seorang yang ingin membantu" terutama bahwa pihak lawan tidak mengejarnya
bahkan terkesan sengaja membiarkannya pergi.
Sekian...
Bagaimana Tanggapan Anda?
Posting Komentar