Ketika suatu negara kacau akibat konflik internal, wabah dan
penyakit, pemberontakan, bencana alam seperti banjir, dan kacau akibat pegawai
yang korup dan kriminal yang merajalela, maka negara tersebut tidak akan
mungkin bisa bertahan dari serangan luar. Serang negara tersebut! Tetap lanjutkan pengumpulan informasi
mengenai musuh. Apabila negara tersebut dalam kondisi yang terlemah, serang
secara total dan hancurkan sehingga tidak ada masalah lagi di masa depan.
Lanjutan dari Artikel saya sebelumnya telah mengulas studi kasus dalam beberapa bidang secara detil. Dan kini waktunya untuk mengetahui bagaimana menerapkan Strategi 5 ; Menjarah Rumah Yang Sedang Terbakar. Teruskanlah membaca hingga tuntas.
Studi Kasus Peperangan I
Pada tahun 499 SM,
Negara Yue ditaklukkan oleh Negara Wu. Raja Yue, Gou Jian menjadi budak Wu dan
diberi pekerjaan untuk merawat kuda selama 3 tahun sebelum diizinkan pulang ke
negaranya. Sambil menyimpan dendam atas Negara Wu, Gou Jian berusaha kembali
membangun negara Yue. Setelah 7 tahun, negara Yue berhasil kembali ke bentuk
asalnya.
Pada saat itu di Wu, terjadi banyak krisis. Bo Pi, salah seorang menteri kepercayaan raja
berhasil disuap oleh Gou Jian dan membuat Wu Zixu ahli strategi Wu dituduh
dengan tuduhan palsu dan dipaksa bunuh diri. Wu juga dilanda musim kering yang
berkepanjangan sehingga rakyat mati karena lapar dan haus. Di saat kesusahan
seperti itu, Raja Wu yang bernama Fu Chai justru menghamburkan sumber daya
untuk membangun proyek-proyek pribadi, membangun istana dan
membangun kesenangan lainnya.
Rakyat Wu yang kelaparan marah kepada Raja Wu yang tidak memperdulikan mereka. Namun bukannya berusaha menenangkan rakyat, Raja Wu malah memimpin tentaranya ke utara untuk mengepalai pertemuan daerah-daerah taklukkan. Melihat keadaan Kerajaan Wu yang kacau balau, Raja Yue Gou Jian melihat kesempatan tersebut untuk menyerang Wu. Wu berhasil dikuasai dan Fu Chai dipaksa untuk dihukum mati atau bunuh diri. Inilah salah contoh bagaimana menerapkan strategi "menjarah rumah yang sedang terbakar".
Studi Kasus Peperangan II
Qi dan Han adalah sekutu ketika Chang Yi menyerang Han dengan
kekuatan gabungan Qin dan Wei. Han meminta bantuan Qi. Raja Qi berkata:
"Han adalah sekutu kami dan karena Qin telah menyerangnya, kami harus
menyelamatkannya." Tapi pendeta Tian-chen Su tidak setuju mengatakan,
"Perencanaan Mulia Anda salah. Anda seharusnya hanya setuju untuk membantu
Han tapi tidak melakukan tindakan di sana. Namun, di kerajaan Yan, raja mereka
baru saja mengundurkan diri dari jabatan takhta tersebut kepada perdana menteri
yang dibenci. Hal ini telah membuat marah kedua rumah bangsawan dan masyarakat
umum yang menyebabkan kekacauan di pengadilan. Sekarang jika Qin menyerang Han,
Chu dan Chao pasti akan datang untuk membantunya dan ini akan sebaik yang
diberikan Yan kepada kita. "
Raja menyetujui dan berjanji pada bantuan utusan Han sebelum
mengirimnya kembali ke Han yang percaya bahwa dia mendapat dukungan dari Qi.
Ketika Qin menyerang Han, Chu dan Chao melakukan intervensi seperti yang
diharapkan. Sementara semua kerajaan besar terlibat dalam pertempuran untuk
Han, Qi dengan cepat dan diam-diam menyerang Yan. Dalam tiga puluh hari Yan
ditangkap.
Studi Kasus Bisnis
Pada bulan Maret
1973, terjadi Perang Saudara di Negara Zaire (Afrika). Namun hal
ini, sepertinya tidak berpengaruh di Jepang. Hanya Mitsubishi yang menunjukkan
ketertarikannya dalam hal ini. Pihak Mitsubishi sadar, perang saudara
ini akan berpengaruh pada negara tetangganya Zambia dan Tanzania yang merupakan
salah satu negara penghasil tembaga terbesar di dunia. Manajemen Mitsubishi
kemudian menyuruh salah satu agen intelejannya untuk mengawasi perang di Zaire.
Informasi baru kemudian muncul dan menyebutkan kalau pertempuran sudah sampai
di perbatasan Zambia dan pemberontak berhasil memutuskan jalur
komunikasi. Peperangan ini dipastikan akan membuat pasar dunia
melambung. Mendengar hal ini, Mitsubishi langsung
membeli tembaga sebanyak-banyaknya sebelum harga tembaga melambung dan
komunikasi di Zambia benar-benar terputus. Dengan terputusnya jalur komunikasi
di Zambia, harga tembaga meningkat lebih dari 360 pound per
ton-nya. Inilah salah satu contoh penerapan strategi 5, yakni "menjarah rumah yang sedang terbakar" dalam bidang bisnis.
Bagaimana Menerapkan Strategi dan Taktik ini?
- Saat terpuruk kita harus
bersabar dan rela menderita, tetapi tidak kehilangan fokus untuk suatu
saat bangkit dari keterpurukan dan merebut kembali kejayaan kita.
- Cerdik dan pandai
berimprovisasi untuk membuat pihak lain mempercayai kita. Terkadang diperlukan pengorbanan harga
diri, materi dan sebagainya untuk menjaga kepercayaan pihak lain. Mengingat kondisi kita yang tidak
memungkinkan untuk melawan secara frontal.
Ini semua soal umpan dan target jangka panjang sambil mempersiapkan
segala sesuatunya secara diam-diam.
- Pelajari kondisi pihak lain, tidak selamanya mereka dalam kondisi yang fit. Jika mereka telah lemah dan kondisi kita sudah siap maka ambil kesempatan itu untuk kita meraih kembali apa yang selama ini telah mereka rebut dari kita. Inilah saatnya untuk bangkit dari keterpurukan.
- Dan yang tidak kalah pentingnya adalah point untuk tidak menjadi arogan. Penting untuk tetap rendah hati dan mau menerima masukkan dari pihak lain untuk kemajuan dan kebaikan kita.
Posting Komentar