Afiliasi dari berbagai komunitas yang secara intens menggali dan mengembangkan strategi-taktik perang Sun Tzu, Jiang Zi Ya, Sun Bin, Zhuge Liang, Pang Tong, Cao-Cao, Zhao Yun, Sima Yi, Qi Ji Guang, Mao Zedong, Gengis Khan, Subutai, Kuribayashi, Isoroku Yamamoto, Tomoyuki Yamashita, Yosua, Leonidas, Miltiades, Alexander Agung, Hannibal, Julius Caesar, Mochtar At Tsaqafi, Khalid ibn al-Walid, Shalahuddin Al Ayyubi, Mehmed II, Suleiman I, Mustafa Kemal, Sudirman, Hasan Nasrallah dan lain-lain.

Bagaimana Menerapkan Strategi 17 : Lemparkan Bata Untuk Mendapatkan Giok?

 Pancinglah musuh supaya dia mempercayai dia telah mencapai sesuatu, atau supaya dia bereaksi (melempar bata). Setelah dia terpancing ke dalam jebakan, serang dan dapatkan kemenangan(mendapatkan giok). Dalam penjelasan lain dikatakan, Persiapkan sebuah jebakan dan perdaya musuh anda dengan umpan. Memberikan umpan untuk mendapatkan suatu hasil yang baik. Dalam perang, umpan adalah ilusi atas sebuah kesempatan untuk memperoleh hasil. Dalam keseharian, umpan adalah ilusi atas kekayaan, kekuasaan, dan sex.




Pancinglah musuh supaya dia mempercayai dia telah mencapai sesuatu, atau supaya dia bereaksi (melempar bata). Setelah dia terpancing ke dalam jebakan, serang dan dapatkan kemenangan(mendapatkan giok). Dalam penjelasan lain dikatakan, Persiapkan sebuah jebakan dan perdaya musuh anda dengan umpan. Memberikan umpan untuk mendapatkan suatu hasil yang baik. Dalam perang, umpan adalah ilusi atas sebuah kesempatan untuk memperoleh hasil. Dalam keseharian, umpan adalah ilusi atas kekayaan, kekuasaan, dan sex.



Bagaimana cara menerapkan strategi ini? Sebelumnya menjawab pertanyaan kunci itu, saya sarankan Anda untuk menonton Film "Warrior State". Mengapa? Karena film itu sangat relevan untuk memudahkan Anda menerapkan strategi ini. 

Okelah.... apapun itu teruslah membaca sampai selesai. 

Studi Kasus Peperangan I


Pada era perang antarnegara, Pang Juan memimpin tentara Wei untuk menyerang Han, salah satu sekutu negara Qi. Sun Bin lagi-lagi melakukan pengepungan kepada ibukota Wei untuk menyelamatkan Han. Ketika Pang Juan mendengar hal ini, dia mundur kembali seperti ketika dia melakukan pengepungan terhadap Zhao.

Sun Bin berkata, “Pasukan Wei cenderung menganggap kalau pasukan Qi adalah pengecut. Kita dapat mengubah anggapan Wei ini sebagai keuntungan kita.”

Hari pertama saat Qi mencapai Wei, Sun Bin langsung memerintahkan tentaranya untuk mendirikan perkemahan dan menyalakan 100.000 buah tungku. Pada hari kedua, Sun Bin memerintahkan tentaranya untuk menyalakan 50.000 buah tungku. Pada hari ketiga, Sun Bin memerintahkan untuk menyalakan 30.000 buah tungku. Setelah 3 hari Pang Juan dan pasukannya mengejar, Pan Juan menyadari kalau tungku di perkemahan pasukan Qi sedikit demi sedikit berkurang. Hal ini membuat Pan Juang senang dan mengurangkan kewaspadaannya. Yakin akan kemenangannya, Pan Juang meninggalkan pasukan pejalan kakinya dan memimpin pasuka-pasukan berkudanya untuk mengejar pasukan Qi yang mundur.

Sun Bin mengetahui mengenai pengejaran yang dilakukan oleh pasukan berkuda Wei. Dan sadar kalau tidak lama lagi mereka akan sampai di Malin ketika sudah malam. Di Malin, terdapat suatu celah yang terletak di antara 2 gunung. Sun Bin berencana untuk memasang jebakan. Dia menyuruh pasukan-pasukan pemanah elitnya untuk menunggu di sana. 10.000 pasukan elitnya tersebut, bersembunyi di puncak gunung. Sun Bin juga menyuruh prajuritnya untuk mengelupas kulit-kulit pohon yang terletak di celah tersebut dan menulisinya dengan tulisan “Pang Juan Mati di Sini”. Kemudian, Sun Bin menyuruh 10.000 pemanah elitnya untuk mulai memanah apabila melihat api di celah tersebut.

Pasukan Wei memang tiba saat gelap. Mereka secara remang-remang melihat ada tulisan “Pang Juan Mati di Sini” pada pohon di celah tersebut. Pang Juan yang melihat hal tersebut langsungmemerintahkan pasukannya untuk menyalakan obor. Tidak lama setelah obor dinyalakan, ribuan panah langsung meluncur dari puncak gunung membunuh hampir seluruh pasukan. Pan Juang sendiri bunuh diri ketika panah memasuki aliran darahnya satu persatu.

Dalam kisah lain, Pada masa perang antar negara.
Pangeran Zhi sedang mempersiapkan untuk menyerang negara Wei yang lebih kecil. Untuk mempersiapkan serangan, ia memberikan hadiah pada raja Wei dengan empat ratus kuda dan giok putih Bi yang indah.

Raja sangat gembira dan semua menteri-menterinya memberikan ucapan selamat, tapi ada satu menteri Nan-wen Ci tampak tertekan. Raja melihat sikapnya bertanya: "Negara besar sangat senang dengan kita, mengapa kamu terlihat bermasalah!?"

Menteri itu menjawab: "Kita harusnya selalu mencermati hadiah yang diberikan. Tidak ada penghargaan atas prestasi atau kekuatan yang kita berikan kepada mereka. Empat ratus kuda dan giok putih Bi harusnya merupakan upeti sebuah negara kecil ketika melakukan kesalahan besar.. tapi dalam kasus ini negara besar memberikan hadiah. Yang Mulia harus merenungkan ini. "

Raja Wei mengapresiasi pemikiran menteri Nan-wen Ci.  Dan sebagai tindakan pencegahan, raja Wei mengatakan kepada komandan perbatasan untuk melakukan penjagaan seperti yang telah diperingatkan menterinya,  dan memerintahkan pasukannya untuk waspada penuh.

Tak lama kemudian persis seperti yang menteri duga, Pangeran Zhi tiba di perbatasan mengepalai pasukannya. Tetapi ketika pangeran melihat penjagaan perbatasan pada kekuatan penuh, dalam diri ia berkata: "Aduh, ada orang-orang yang waspada di Wei, karena mereka telah mengantisipasi rencana saya."


Studi Kasus Peperangan II

Warring States Era China


Awal Zhi sedang bersiap menyerang Wei Kecil. Untuk mempersiapkan serangannya, dia menyerahkan raja Wei dengan empat ratus mustang dan seekor batu giok putih yang indah. Raja sangat gembira dan menteri-menterinya semua mengucapkan selamat selamat, tapi seorang menteri, Nan-wen Ci tampak tertekan. Raja melihat tatapannya bertanya: "Negara besar sangat senang dengan kami! Lalu mengapa Anda terlihat bermasalah? "Menteri menjawab:" Seseorang harus selalu memeriksa secara menyeluruh hadiah yang diberikan tanpa paranormal dan rasa hormat yang ditunjukkan di mana tidak ada kekuatan yang diterapkan. Empat ratus mustang dan batu giok putih Bi membentuk jenis hadiah yang bisa diberikan sebuah negara kecil saat menyajikan yang terbaik. Tapi dalam kasus ini negara yang lebih besar membuat anugerah itu. Yang Mulia harus merenungkan ini. "Sebagai tindakan pencegahan, raja Wei mengatakan kepada komandan penjaga perbatasan tentang apa yang telah diperingatkan oleh pendeta dan memerintahkan pasukannya untuk waspada penuh. Tak lama kemudian, saat menteri tersebut mengisyaratkan, telinga Zhi tiba di perbatasan di kepala sebuah tentara besar. Tapi ketika earl melihat penjaga perbatasan memasang dengan kekuatan penuh, dia pensiun dengan mengatakan: "Aduh, ada pria terhormat di Wei, karena mereka telah mengantisipasi rencanaku."


Studi Kasus Bisnis


Beberapa pusat perbelanjaan di Indonesia, sering menyediakan bonus payung pada musim hujan. Payung ini sangat berguna untuk dipakai ketika hari sedang hujan, dan para pelanggan sangat menyukainya. Payung tersebut memiliki kualitas rendah dan biaya pembuatan tidak besar sehingga pengeluaran atas payung tersebut tidak merugikan.

Secara mulut ke mulut, pelanggan akan menceritakan hal ini pada kenalan, keluarga dan tetangganya, dan menyebabkan terjadinya promosi gratis pada pusat perbelanjaan tersebut. Hal ini menyebabkan pembeli berbondong-bondong pergi ke pusat perbelanjaan.

Dalam kasus ini, payung yang murah diibaratkan sebagai “Bata” sedangkan pertambahan pembeli di pusat perbelanjaan sebagai “Giok”. Contoh lain juga bisa dengan Gunakan kupon untuk menarik penjualan atau Gunakan permintaan proposal (RFP) untuk menarik ide bagus.

Pelajaran apa yang dapat kita peroleh ?


  1. Berikan hadiah sebagai umpan kepada lawan untuk memperdaya dan melemahkan mereka.
  2. Perhitungkan dengan cermat akan untung dan ruginya.
  3. Pelajari titik-titik lemah lawan, pelajari akan ambisi keinginannya.  Berikan ilusi akan kenyamanan lalu bawa mereka masuk perangkap.
  4. Pantau terus perkembangannya, jika semua berjalan sesuai rencana maka tinggal tunggu waktu yang tepat untuk melumpuhkan dan menguasainya.
  5. Tetapi jika semua rencana gagal karena pihak lawan mengetahui rencana Anda, maka sebaiknya tunda dulu jangan menyerang saat itu.  Tunggulah sampai lawan lengah atau ada perubahan bahwa mereka mulai mempercayai Anda.

Posting Komentar

[disqus][facebook][blogger]

MKRdezign

y

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Gambar tema oleh Nikada. Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget