Pancinglah musuh supaya dia mempercayai dia telah mencapai
sesuatu, atau supaya dia bereaksi (melempar bata). Setelah dia
terpancing ke dalam jebakan, serang dan dapatkan kemenangan(mendapatkan
giok). Dalam penjelasan lain dikatakan, Persiapkan sebuah jebakan dan perdaya
musuh anda dengan umpan. Memberikan umpan untuk mendapatkan suatu hasil yang
baik. Dalam perang, umpan adalah ilusi atas sebuah kesempatan untuk memperoleh
hasil. Dalam keseharian, umpan adalah ilusi atas kekayaan, kekuasaan, dan sex.
Bagaimana cara menerapkan strategi ini? Sebelumnya menjawab pertanyaan kunci itu, saya sarankan Anda untuk menonton Film "Warrior State". Mengapa? Karena film itu sangat relevan untuk memudahkan Anda menerapkan strategi ini.
Okelah.... apapun itu teruslah membaca sampai selesai.
Okelah.... apapun itu teruslah membaca sampai selesai.
Studi Kasus Peperangan I
Pada era perang antarnegara, Pang Juan memimpin tentara Wei untuk menyerang Han, salah satu sekutu negara Qi. Sun Bin lagi-lagi melakukan pengepungan kepada ibukota Wei untuk menyelamatkan Han. Ketika Pang Juan mendengar hal ini, dia mundur kembali seperti ketika dia melakukan pengepungan terhadap Zhao.
Sun Bin berkata, “Pasukan Wei cenderung menganggap kalau pasukan Qi adalah pengecut. Kita dapat mengubah anggapan Wei ini sebagai keuntungan kita.”
Sun Bin berkata, “Pasukan Wei cenderung menganggap kalau pasukan Qi adalah pengecut. Kita dapat mengubah anggapan Wei ini sebagai keuntungan kita.”
Hari pertama saat Qi
mencapai Wei, Sun Bin langsung memerintahkan tentaranya untuk mendirikan
perkemahan dan menyalakan 100.000 buah tungku. Pada hari kedua, Sun Bin
memerintahkan tentaranya untuk menyalakan 50.000 buah tungku. Pada hari ketiga,
Sun Bin memerintahkan untuk menyalakan 30.000 buah tungku. Setelah 3 hari Pang Juan
dan pasukannya mengejar, Pan Juan menyadari kalau tungku di perkemahan
pasukan Qi sedikit demi sedikit berkurang. Hal ini membuat Pan Juang senang dan mengurangkan kewaspadaannya. Yakin akan kemenangannya, Pan Juang meninggalkan pasukan pejalan kakinya dan memimpin pasuka-pasukan berkudanya untuk mengejar pasukan Qi yang mundur.
Sun Bin mengetahui
mengenai pengejaran yang dilakukan oleh pasukan berkuda Wei. Dan sadar kalau
tidak lama lagi mereka akan sampai di Malin ketika sudah malam. Di
Malin, terdapat suatu celah yang terletak di antara 2 gunung. Sun Bin berencana
untuk memasang jebakan. Dia menyuruh pasukan-pasukan pemanah elitnya untuk
menunggu di sana. 10.000 pasukan elitnya tersebut, bersembunyi di puncak
gunung. Sun Bin juga menyuruh prajuritnya untuk mengelupas kulit-kulit
pohon yang terletak di celah tersebut dan menulisinya dengan tulisan “Pang Juan
Mati di Sini”. Kemudian, Sun Bin menyuruh 10.000 pemanah elitnya
untuk mulai memanah apabila melihat api di celah tersebut.
Pasukan Wei memang tiba
saat gelap. Mereka secara remang-remang melihat ada tulisan “Pang Juan
Mati di Sini” pada pohon di celah tersebut. Pang Juan yang melihat hal
tersebut langsungmemerintahkan pasukannya untuk menyalakan obor. Tidak
lama setelah obor dinyalakan, ribuan panah langsung meluncur dari puncak gunung
membunuh hampir seluruh pasukan. Pan Juang sendiri bunuh diri ketika panah
memasuki aliran darahnya satu persatu.
Dalam kisah lain, Pada
masa perang antar negara.
Pangeran Zhi sedang
mempersiapkan untuk menyerang negara Wei yang lebih kecil. Untuk mempersiapkan
serangan, ia memberikan hadiah pada raja Wei dengan empat ratus kuda dan giok
putih Bi yang indah.
Raja sangat gembira dan
semua menteri-menterinya memberikan ucapan selamat, tapi ada satu menteri
Nan-wen Ci tampak tertekan. Raja melihat sikapnya bertanya: "Negara besar
sangat senang dengan kita, mengapa kamu terlihat bermasalah!?"
Menteri itu menjawab:
"Kita harusnya selalu mencermati hadiah yang diberikan. Tidak ada
penghargaan atas prestasi atau kekuatan yang kita berikan kepada mereka. Empat
ratus kuda dan giok putih Bi harusnya merupakan upeti sebuah negara kecil
ketika melakukan kesalahan besar.. tapi dalam kasus ini negara besar memberikan
hadiah. Yang Mulia harus merenungkan ini. "
Raja Wei mengapresiasi
pemikiran menteri Nan-wen Ci. Dan
sebagai tindakan pencegahan, raja Wei mengatakan kepada komandan perbatasan
untuk melakukan penjagaan seperti yang telah diperingatkan menterinya, dan memerintahkan pasukannya untuk waspada
penuh.
Tak lama kemudian persis
seperti yang menteri duga, Pangeran Zhi tiba di perbatasan mengepalai
pasukannya. Tetapi ketika pangeran melihat penjagaan perbatasan pada kekuatan
penuh, dalam diri ia berkata: "Aduh, ada orang-orang yang waspada di Wei,
karena mereka telah mengantisipasi rencana saya."
Studi Kasus Peperangan II
Warring States Era China
Awal Zhi sedang bersiap
menyerang Wei Kecil. Untuk mempersiapkan serangannya, dia menyerahkan raja Wei
dengan empat ratus mustang dan seekor batu giok putih yang indah. Raja sangat
gembira dan menteri-menterinya semua mengucapkan selamat selamat, tapi seorang
menteri, Nan-wen Ci tampak tertekan. Raja melihat tatapannya bertanya:
"Negara besar sangat senang dengan kami! Lalu mengapa Anda terlihat
bermasalah? "Menteri menjawab:" Seseorang harus selalu memeriksa
secara menyeluruh hadiah yang diberikan tanpa paranormal dan rasa hormat yang
ditunjukkan di mana tidak ada kekuatan yang diterapkan. Empat ratus mustang dan
batu giok putih Bi membentuk jenis hadiah yang bisa diberikan sebuah negara
kecil saat menyajikan yang terbaik. Tapi dalam kasus ini negara yang lebih
besar membuat anugerah itu. Yang Mulia harus merenungkan ini. "Sebagai
tindakan pencegahan, raja Wei mengatakan kepada komandan penjaga perbatasan
tentang apa yang telah diperingatkan oleh pendeta dan memerintahkan pasukannya
untuk waspada penuh. Tak lama kemudian, saat menteri tersebut mengisyaratkan,
telinga Zhi tiba di perbatasan di kepala sebuah tentara besar. Tapi ketika earl
melihat penjaga perbatasan memasang dengan kekuatan penuh, dia pensiun dengan
mengatakan: "Aduh, ada pria terhormat di Wei, karena mereka telah
mengantisipasi rencanaku."
Studi Kasus Bisnis
Beberapa pusat
perbelanjaan di Indonesia, sering menyediakan bonus payung pada musim
hujan. Payung ini sangat berguna untuk dipakai ketika hari sedang hujan,
dan para pelanggan sangat menyukainya. Payung tersebut memiliki kualitas rendah
dan biaya pembuatan tidak besar sehingga pengeluaran atas payung tersebut tidak
merugikan.
Secara mulut ke mulut,
pelanggan akan menceritakan hal ini pada kenalan, keluarga dan tetangganya, dan
menyebabkan terjadinya promosi gratis pada pusat perbelanjaan tersebut.
Hal ini menyebabkan pembeli berbondong-bondong pergi ke pusat perbelanjaan.
Dalam kasus ini, payung
yang murah diibaratkan sebagai “Bata” sedangkan pertambahan pembeli di pusat
perbelanjaan sebagai “Giok”. Contoh lain juga bisa dengan Gunakan kupon untuk
menarik penjualan atau Gunakan permintaan proposal (RFP) untuk menarik ide
bagus.
Pelajaran apa yang dapat kita peroleh ?
- Berikan hadiah sebagai umpan kepada lawan untuk
memperdaya dan melemahkan mereka.
- Perhitungkan dengan cermat akan untung dan ruginya.
- Pelajari titik-titik lemah lawan, pelajari akan ambisi
keinginannya. Berikan ilusi akan
kenyamanan lalu bawa mereka masuk perangkap.
- Pantau terus perkembangannya, jika semua berjalan
sesuai rencana maka tinggal tunggu waktu yang tepat untuk melumpuhkan dan
menguasainya.
- Tetapi jika semua rencana gagal karena pihak lawan
mengetahui rencana Anda, maka sebaiknya tunda dulu jangan menyerang saat
itu. Tunggulah sampai lawan lengah
atau ada perubahan bahwa mereka mulai mempercayai Anda.
Posting Komentar