0.0
Topengi dirimu atau tinggalkan karakteristikmu di belakang sehingga musuh tidak menaruh curiga (padahal aslinya kita diam-diam melarikan diri). Atau berpura-puralah menjadi sesuatu atau seseorang. Strategi ini pada intinya merupakan strategi memanfaatkan kelengahan musuh yang memiliki kekuatan jauh lebih besar untuk melarikan diri. Dengan penjelasan lain dikatakan, Ketika anda dalam keadaan tersudut, dan anda hanya memiliki kesempatan untuk melarikan diri dan harus mengonsolidasi kelompok, buatlah sebuah ilusi. Sementara perhatian musuh terfokus atas muslihat yang anda lakukan, pindahkan pasukan anda secara rahasia di belakang muka anda yang terlihat. Dalam penjelasan lain dikatakan “Bahkan Zhuge Liang yang sudah meninggal pun mampu mengalahkan Shima Yi yang masih hidup. Ini adalah tipu muslihat memperdayai lawan, membuat lawan mundur tanpa melakukan serangan.”
Studi Kasus Peperangan I
Jenderal Bi Daibi,
adalah salah seorang jenderal perang yang brilian di era Dinasti Song Selatan.Pasukan
suku Jin (Jurchen, Manchuria) berturut-turut terus menyerang Cina, namun
Jenderal Bi Daibi dan pasukannya berhasil memukul mundur pasukan suku Jin
tersebut.
Walaupun telah dipukul
mundur beberapa kali, pasukan Jin terus bersikeras untuk menyerang Cina. Mereka
kemudian mengirimkan puluhan ribu pasukan. Ketika mendengar hal ini, tentara Bi
Daibi panik. Hal ini dikarenakan perang yang terus berkelanjutan
menyebabkan jumlah pasukan Song hanya tinggal ribuan orang saja.
Jenderal Bi Daibi yang
merupakan pemimpin mereka tetap tenang dan tidak panik. Dia kemudian memiliki
ide. Ketika pasukan Jin tinggal beberapa ratus meter di hadapan tentara Song
mereka diam terlebih dahulu untuk melihat reaksi dari kubu Song. Namun mereka
tidak melihat perubahan sedikitpun. Pada malam harinya, bendera Song
kemudian dikibarkan dan genderang dibunyikan dari berbagai penjuru. Tentara
Jin yang asalnya ingin kembali ke bentengnya diam di tempat karena takut
diserang dari belakang. Mereka akhirnya menunggu di tempat tersebut. Genderang
bertalu-talu selama 3 hari, baik dari kubu Song dan dari kubu Jin tidak ada
yang saling serang.
Setelah bunyi genderang
semakin melemah, tentara Jin baru berani memasuki perkemahan tentara Song dan
melakukan serangan. Betapa terkejutnya tentara Song ketika mereka
menyadari ternyata bunyi genderang tersebut berasal dari kambing yang
kedua kaki belakangnya diikat di dahan pohon (kambing dalam keadaan tergantung)
sementara kaki depannya meronta-ronta memukul genderang. Tentara Song
sendiri sudah melarikan diri dan tidak mungkin terkejar.
Studi Kasus Peperangan II
Tiga Periode Kerajaan
China
Panglima perang Cao Cao
dari Wei, mengejar tentara yang melarikan diri dan rakyat Shu yang dipimpin
oleh pahlawan perdamaian, Liu Pei dan Chang Fei. Kolom yang mengundurkan diri
melewati jembatan Changpan di atas sungai Wei dengan tentara musuh hanya
beberapa jam di belakangnya. Di seberang sungai ada hutan lebat. Chang Fei
berpaling kepada jendralnya Liu Pei dan berkata: "Jembatan ini adalah
satu-satunya titik persimpangan mil dan memberi kita keuntungan. Anda membawa
tentara dan orang-orang menyeberang sementara saya menahan tentara Wei untuk
memberi Anda petunjuk sebanyak mungkin. "Setelah tentara Shu menyeberang,
Chang Fei mengirim sekelompok kecil kavaleri melintasi jembatan ke hutan di
mana mereka mengikat cabang ke ekor kuda mereka dan berkeliaran berputar-putar.
Chang Fei tetap duduk di chargernya di tengah jembatan. Ketika tentara mengejar
Wei melihat Chang Fei sendirian di jembatan, mereka berhenti. Cao Cao melihat
awan debu besar di kejauhan di belakang hutan dan menduga ada jebakan. Chang
Fei meraung tantangan untuk tentara Wei tapi Cao Cao, sekarang yakin ini adalah
tipu muslihat, berbalik orang-orangnya di sekitar untuk mundur. Chang Fei
melihat tentara Wei berbalik memacu pasukan perwira berkudanya ke arah Wei
seolah menyerang mereka dengan tangan tunggal. Ini sangat membuat Wei khawatir
bahwa mereka membuat pertarungan gila untuk melarikan diri dari daerah tersebut
sehingga terjadilah perangkap di sekitar mereka. Trik ini membeli Lui Pei dan
Chang Fei cukup waktu untuk melarikan diri bersama anak buah mereka dan
berkumpul kembali di Chianling.
Studi Kasus Peperangan III
Pada masa periode Tiga Kerajaan, pada front yang
terakhir dalam ekspedisi Shu yang keenam melawan Wilayah Utara Zhuge Liang
jatuh sakit. Menyadari bahwa ajalnya telah dekat dan bahwa sepeninggalnya
pasukannya akan mudah dikalahkan. Maka pasukan harus mengundurkan diri dari
front, sedangkan sebagaimana dimaklumi bersama bahwa pasukan yang mengundurkan
diri selalu merupakan sasaran empuk serangan lawan.
Sebelum Zhuge Liang
meninggal, ia memberikan instruksi kepada muridnya Jiang Wei tentang cara
membawa mundur pasukan tetapi mereka tidak akan diserang oleh tentara Wei.
Ketika Zhuge Liang
meninggal, Jiang Wei memerintahkan bahwa tidak ada upacara pemakaman yang harus
dilakukan pasukan Shu dan mereka harus mundur. Shima Yi yang mendengar bahwa
pasukan Shu mundur, dia secara pribadi memimpin pasukannya untuk mengejar
tentara Shu.
Sebelum mundur, Jiang
Wei memerintahkan pematung untuk membuat patung kayu Zhuge Liang, patung itu
diberi pakaian dan ditempatkan di joli Zhuge Liang. Jiang Wei kemudian
memerintahkan Jendral Yang Yi untuk mengawal dengan pasukan kecil dan menunggu
reaksi pasukan Shima Yi.
Shima Yi dari kejauhan,
melihat bahwa pasukan itu berdiri dengan tertib dan Zhuge Liang ada dalam
pasukan. Mengetahui karakter dan kecerdasan Zhuge Liang, Shima Yi tidak mau
mengambil risiko sehingga ia memerintahkan pasukannya untuk kembali ke kamp.
Dia berpikir "Perangkap apa lagi ini!"
Setelah melihat
pergerakan tentara Wei, Jiang Wei kemudian memerintahkan pasukan utamanya untuk
meningkatkan kecepatan mundur dan berhasil mencapai Hanzhong dengan aman.
Keraguan pihak lawan ini membuat pasukan inti berhasil menyelamatkan diri
dengan membawa serta jenazah Zhuge Liang. Sedangkan Zhuge Liang yang tampak
diatas joli hanyalah boneka kayu yang telah dipersiapkan sebelumnya.
Ketika berita kematian
Zhuge Liang sampai ke telinga Shima Yi, semuanya sudah terlambat. Shima Yi, jenderal pasukan lawan, yang
dikemudian hari mengetahui strategi ini memuji dengan kata-katanya: “Zhuge
Liang dalam matinya pun dapat mengalahkan Shima Yi yang hidup."
Taktik ini kemudian
dikenal dengan nama ‘Serangga melepaskan kulit’. Yang dimaksud ialah; serangga
yang berganti kulit selalu meninggalkan kulit lamanya yang berbentuk persis
tubuh serangga, meng-ilustrasi seolah-olah serangga nya masih berada disana,
padahal si serangga sendiri sudah pergi, yang tertinggal hanya kulit yang
menyerupai serangga namun kosong belaka.
Pada tahun 1980,
produksi mobil Jepang melampaui 10 juta unit, menggeser Amerika sebagai pembuat
mobil paling banyak. Hal ini membuat neraca perdagangan antara Amerika dan
Jepang semakin melebar.
Pada tahun 1981, AS
meminta Jepang untuk membatasi ekspor mobilnya. Jepang menyetujui hal ini.Secara
diam-diam, Jepang mengalihkan penanaman sahamnya pada pembuatan pabrik di
Amerika Serikat dan Meksiko. Hal ini membuat Jepang mampu menghemat pajak
dalam jumlah yang besar dan biaya pengiriman ke Amerika. Pada tahun 1986,
neraca perdaggangan antara Jepang dan Amerika justru malah semakin menjauh dari
yang asalnya $12,2 triliun pada tahun 1980, menjadi $50 triliun pada tahun
1986.
Pelajaran apa yang dapat kita ambil dari kisah
ini ?
- Jika kita dalam keadaan tersudut dan harus mundur maka
kita menggunakan tipu muslihat untuk mengelabuhi lawan.
- Apa yang paling ditakuti pihak lawan kita buat palsunya
dan dudukkan disana dan menjadi fokus perhatian lawan. Buat ilusi seakan itu nyata dan semacam
perangkap.
- Pihak lawan yang ragu dengan apa yang dilihat dan
didengar akan mencurigai hal itu sebagai jebakan dan memilih untuk mundur
ketimbang melakukan serangan.
- Sementara lawan fokus memperhatikan umpan lalu mundur,
secara diam-diam secepatnya kita bawa kekuatan utama untuk mundur ke
tampat yang aman.
Gameplay0
Graphics0
Sound0
Ease of play0
Hardware0
Summary
My fellow Earthicans, as I have explained in my book Earth in the Balance, and the much more popular Harry Potter and the Balance of Earth, we need to defend our planet against pollution. Also dark wizards but I know you in the future back in our hands.0.0
Posting Komentar