SUN TZU'S LOVERS

Afiliasi dari berbagai komunitas yang secara intens menggali dan mengembangkan strategi-taktik perang Sun Tzu, Jiang Zi Ya, Sun Bin, Zhuge Liang, Pang Tong, Cao-Cao, Zhao Yun, Sima Yi, Qi Ji Guang, Mao Zedong, Gengis Khan, Subutai, Kuribayashi, Isoroku Yamamoto, Tomoyuki Yamashita, Yosua, Leonidas, Miltiades, Alexander Agung, Hannibal, Julius Caesar, Mochtar At Tsaqafi, Khalid ibn al-Walid, Shalahuddin Al Ayyubi, Mehmed II, Suleiman I, Mustafa Kemal, Sudirman, Hasan Nasrallah dan lain-lain.

Latest Post






Topengi dirimu atau tinggalkan karakteristikmu di belakang sehingga musuh tidak menaruh curiga (padahal aslinya kita diam-diam melarikan diri). Atau berpura-puralah menjadi sesuatu atau seseorang. Strategi ini pada intinya merupakan strategi memanfaatkan kelengahan musuh yang memiliki kekuatan jauh lebih besar untuk melarikan diri. Dengan penjelasan lain dikatakan, Ketika anda dalam keadaan tersudut, dan anda hanya memiliki kesempatan untuk melarikan diri dan harus mengonsolidasi kelompok, buatlah sebuah ilusi. Sementara perhatian musuh terfokus atas muslihat yang anda lakukan, pindahkan pasukan anda secara rahasia di belakang muka anda yang terlihat. Dalam penjelasan lain dikatakan “Bahkan Zhuge Liang yang sudah meninggal pun mampu mengalahkan Shima Yi yang masih hidup.  Ini adalah tipu muslihat memperdayai lawan, membuat lawan mundur tanpa melakukan serangan.”






Studi Kasus Peperangan I

Jenderal Bi Daibi, adalah salah seorang jenderal perang yang brilian di era Dinasti Song Selatan.Pasukan suku Jin (Jurchen, Manchuria) berturut-turut terus menyerang Cina, namun Jenderal Bi Daibi dan pasukannya berhasil memukul mundur pasukan suku Jin tersebut.

Walaupun telah dipukul mundur beberapa kali, pasukan Jin terus bersikeras untuk menyerang Cina. Mereka kemudian mengirimkan puluhan ribu pasukan. Ketika mendengar hal ini, tentara Bi Daibi panik. Hal ini dikarenakan perang yang terus berkelanjutan menyebabkan jumlah pasukan Song hanya tinggal ribuan orang saja. 

Jenderal Bi Daibi yang merupakan pemimpin mereka tetap tenang dan tidak panik. Dia kemudian memiliki ide. Ketika pasukan Jin tinggal beberapa ratus meter di hadapan tentara Song mereka diam terlebih dahulu untuk melihat reaksi dari kubu Song. Namun mereka tidak melihat perubahan sedikitpun. Pada malam harinya, bendera Song kemudian dikibarkan dan genderang dibunyikan dari berbagai penjuru. Tentara Jin yang asalnya ingin kembali ke bentengnya diam di tempat karena takut diserang dari belakang. Mereka akhirnya menunggu di tempat tersebut. Genderang bertalu-talu selama 3 hari, baik dari kubu Song dan dari kubu Jin tidak ada yang saling serang.

Setelah bunyi genderang semakin melemah, tentara Jin baru berani memasuki perkemahan tentara Song dan melakukan serangan. Betapa terkejutnya tentara Song ketika mereka menyadari ternyata bunyi genderang tersebut berasal dari kambing yang kedua kaki belakangnya diikat di dahan pohon (kambing dalam keadaan tergantung) sementara kaki depannya meronta-ronta memukul genderang. Tentara Song sendiri sudah melarikan diri dan tidak mungkin terkejar.


Studi Kasus Peperangan II

Tiga Periode Kerajaan China

Panglima perang Cao Cao dari Wei, mengejar tentara yang melarikan diri dan rakyat Shu yang dipimpin oleh pahlawan perdamaian, Liu Pei dan Chang Fei. Kolom yang mengundurkan diri melewati jembatan Changpan di atas sungai Wei dengan tentara musuh hanya beberapa jam di belakangnya. Di seberang sungai ada hutan lebat. Chang Fei berpaling kepada jendralnya Liu Pei dan berkata: "Jembatan ini adalah satu-satunya titik persimpangan mil dan memberi kita keuntungan. Anda membawa tentara dan orang-orang menyeberang sementara saya menahan tentara Wei untuk memberi Anda petunjuk sebanyak mungkin. "Setelah tentara Shu menyeberang, Chang Fei mengirim sekelompok kecil kavaleri melintasi jembatan ke hutan di mana mereka mengikat cabang ke ekor kuda mereka dan berkeliaran berputar-putar. Chang Fei tetap duduk di chargernya di tengah jembatan. Ketika tentara mengejar Wei melihat Chang Fei sendirian di jembatan, mereka berhenti. Cao Cao melihat awan debu besar di kejauhan di belakang hutan dan menduga ada jebakan. Chang Fei meraung tantangan untuk tentara Wei tapi Cao Cao, sekarang yakin ini adalah tipu muslihat, berbalik orang-orangnya di sekitar untuk mundur. Chang Fei melihat tentara Wei berbalik memacu pasukan perwira berkudanya ke arah Wei seolah menyerang mereka dengan tangan tunggal. Ini sangat membuat Wei khawatir bahwa mereka membuat pertarungan gila untuk melarikan diri dari daerah tersebut sehingga terjadilah perangkap di sekitar mereka. Trik ini membeli Lui Pei dan Chang Fei cukup waktu untuk melarikan diri bersama anak buah mereka dan berkumpul kembali di Chianling.

Jangan fokus di gambarnya yaa....hehehe

Gunakan kekuatan orang lain demi kepentingan anda. Apabila pendirian musuh sudah pasti sedangkan pendirian sekutu masih tidak jelas, pengaruhi sekutu untuk melawan musuh sehingga anda mampu menghemat kekuatan anda. Dalam penjelasan lain dikatakan, Meskipun kelihatannya mulia dan berani untuk maju keluar untuk menghadapi musuh Anda dalam pertempuran yang adil dan layak, perang tidak akan pernah terjadi seperti ini. Musuh mungkin memiliki kekuatan yang superior, dan bahkan jika tidak, setiap pertarungan melemahkan kedua belah pihak. Seorang jenderal yang bijaksana menghindari konflik sedapat mungkin dan menggunakan berbagai prinsip, strategi dan taktik, termasuk tipu muslihat terhadap kekuatan dan sekutu seseorang.

Bahaya untuk membuat orang lain memperjuangkan Anda terjadi di mana mereka menyadari bahwa mereka ditipu oleh Anda. Hal ini dapat menyebabkan mereka menyalakan Anda dan bahkan mungkin bergabung dengan musuh Anda. Sementara peperangan penuh dengan tipu muslihat, termasuk di antara sekutu, perhatian harus diambil untuk menghindari situasi yang menghasilkan respon pengkhianatan.


Jujur saja, menggali dan mengembangkan strategi dan taktik ahli perang dunia "gampang-gampang susah". Entah itu Sun Tzu, Zhuge Liang, Zhao Yun, Mocktar At Tsaqafi dan yang lainnya. Butuh waktu untuk mendalami sebuah maha karya bagi dunia militer, bisnis, politik, bahkan percintaan sekalipun. Namun alhamdulillah, ada beberapa yang sudah selesai, meskipun mungkin saja ada kekeliruan. Untuk itu, saya selalu membuka diri untuk menerima tanggapan ataupun sanggahan demi pengembangan dunia "stratak" masa kini (zaman now). Jika sebelumnya saya mengulas bagaimana menerapkan atau mengaplikasikan Strategi 2 : Kepung Wei Untuk Menyelamatkan Zhao. Pada kesempatan ini, saya akan melanjutkan dengan ulasan saya untuk menjawab pertanyaan sahabat-sahabat saya. Bagaimana Menerapkan Strategi 3, yakni Bunhu Dengan Pisau Pinjaman dalam bidang militer/perang, politik, bisnis dan lainnya?

Studi Kasus Peperangan 

Selama era musim semi dan musim gugur, Raja Huan dari Zheng ingin menyerang negeri Kuai. Mengingat negeri Kuai sangat kuat karena pegawai-pegawai pemerintahannya yang cakap dan jenderal-jenderal yang setia, Raja Huan terlebih dahulu memikirkan bagaimana cara untuk menyingkirkan mereka. Raja Huan kemudian menyuruh bawahannya untuk menulis seluruh pegawai dan jenderal yang cakap tersebut.

Setelah daftarnya lengkap, Raja Huan kemudian mengumumkan di depan semua pegawai, jenderal dan rakyat kalau orang-orang yang berada di daftar tersebut akan membantu mereka mengalahkan Kuai. Dia berjanji akan memberi mereka kedudukan yang tinggi dan menjanjikan tanah-tanah Kuai untuk dibagikan kepada mereka. Tidak hanya itu, dia kemudian membangun menara tinggi untuk upacara pengorbanan dengan daftar nama tersebut dibenamkan di bawahnya, melakukan pengorbanan mewah dan bersumpah kepada dewa untuk menepati janjinya.

Peristiwa ini kemudian sampai pada telinga penguasa Kuai. Penguasa Kuai yang terburu kalap mendengar kalau pegawai-pegawainya akan berkhianat akhirnya menghukum mati satu persatu orang-orang cakap tersebut. Mendengar hal ini, Raja Huan mengirimkan pasukannya dan berhasil menguasai Kuan yang saat itu bahkan tidak memiliki satupun menteri dan jenderal yang cakap.

(***)

Jika kalian pernah menonton film Red Cliff, maka Zhou Yu juga menggunakan strategi yang sama untuk membunuh Cai Mao dan Zhang Yun.

(***)

Chang Tuo membelot dari Zhou Barat ke Zhou Timur. Menteri Feng Chu dari Western Zhou pertama kali mengirim sebuah 'surat rahasia' ke Chang yang membuatnya tampak Chang adalah mata-mata untuk Western Zhou. Dia kemudian mengirim pesan lain ke Zhou Timur yang menyebabkan pesan pertama disadap. Zhou Timur akibatnya mengeksekusi Chang.

Raja Zheng 'dikubur' di bawah altar daftar pejabat dan jenderal Kuai yang akan dia berikan jika Kuai jatuh. Raja Kuai memperoleh daftarnya dan mengeksekusi mereka semua. Zheng kemudian menyerang dan menaklukkan Kuai. Hitler menyalin metode ini untuk mendapatkan jenderal terbaik Stalin dihapus.

(***)

Atau juga, dalam Perang Irak dan Kuwait dimana Irak telah kelelahan melawan Iran, entah siapa yang memprovokasi Isu Pencurian minyak oleh Kuwait yang dijadikan alasan Irak untuk menyerang Kuwait, seperti yang kita ketahui kepada siapa Kuwait menjual minyaknya yaitu kepada Amerika. dengan alasan konflik minyak inilah musuh Islam mengadu domba Umat Islam Kuwait diadu domba dengan Irak, sekaligus mendapatkan minyak murah, dan alasan untuk membuka Basis dan menyerang Timur Tengah.

(***)

Contoh lain, budaya Premanisme dan Gangster di kalangan anak muda, entah siapa yang pertama kali mengkoordinir budaya yang memecah belah tersebut serentak muncul di banyak negara, psikolog berpendapat karena propaganda dari Televisi dan radio, tapi menurut saya propaganda budaya premanisme ini digerakan dan dimandori oleh sejumlah Mafia dan gembong Narkoba yang memiliki 2 tujuan yaitu mendapatkan uang yang banyak sekaligus menghancurkan kaum agamis.



Salah Satu Bab dalam Buku Koleksi Blogger Desa


Ketika musuh terlalu kuat untuk diserang secara langsung, seranglah sesuatu yang berharga baginya. Ketahuilah, musuh yang kuatpun memiliki kelemahan. Ketahui bahwa musuh tidak selalu kuat di semua hal. Entah dimana, pasti ada celah di antara senjatanya, kelemahan pasti dapat diserang. Dengan kata lain, anda dapat menyerang sesuatu yang berhubungan atau dianggap berharga oleh musuh untuk melemahkannya secara psikologis. Baju perang yang sepertinya tidak bisa ditembus memiliki kelemahan di titik-titik tertentu yang bisa diserang.

Pada dasarnya, strategi ini menyiratkan untuk menghindari pertempuran langsung dengan musuh kuat dan menyerang kelemahannya dari sisi lain. Hal ini akan membuat musuh tersebut berusaha melindungi kelemahannya.Ketika moral musuh turun akibat serangan ini, kemungkinan untuk mengalahkannya menjadi sangat besar.

Dalam penjelasan lain, untuk mempertahankan diri dari serangan oleh anggota badan, menyerang jantung. Kemudian kalahkan anggota badan saat mereka kembali melindungi jantung. Ganggu kekuatan yang kuat yang mengancam Anda dengan menyebabkan masalah yang lebih besar untuk itu di tempat lain, terutama dengan menyerang tempat-tempat yang paling disayanginya. Hindari serangan langsung. Bila Anda bergerak, pergilah ke tempat yang musuh tidak bergerak. Pihak ketiga bisa mendapatkan sekutu dengan memasuki konflik di sisi kekuatan yang lebih lemah. Aliansi dan kemitraan adalah cara yang umum bagi partai-partai kecil untuk berdiri teguh pada yang lebih kuat. Untuk mengalahkan musuh yang lebih kuat, kita harus berusaha membuat musuh menyebarkan pasukannya lalu menyerang satu pasukan dan lainnya secara terpisah. Alih-alih daripada menyerang kepalanya secara langsung, kita harus mempertimbangkan menyerang bagian belakang di mana pertahanan yang lebih lemah.

Sebelumnya saya telah memposting Bagaimana Strategi 1 : Perdaya Langit Untuk Melewati Samudera?, kali saya mem-post Bagaimana Menerapkan Strategi 2, yakni Kepung Wei Untuk Menyelamatkan Zhao dalam kehidupan kita semua. 




Studi Kasus Peperangan 


Pada tahun 354 SM, Jenderal Pang Juan dari Wei memimpin pasukannya untuk menyerang Negara Zhao. Selama setahun, Pang Juan melakukan pengepungan terhadap Zhao sehingga baik itu pasukan Pang Juan dan Negeri Zhao sudah sama-sama lelah. Negara Zhao kemudian mengirimkan seorang utusan untuk meminta tolong kepada Negara Qi. Negara Qi yang merupakan sekutu Negara Zhao menyanggupi permintaan Negara Zhao dan mengutus sebuah pasukan yang dipimpin oleh Tian Ji. Bersamanya ikut seorang ahli strategi jenius bernama Sun Bin.

Jenderal Tian Ji pada awalnya ingin menyerang langsung pasukan Wei yang dipimpin Pang Juan. Namun, Sun Bin mencegah hal tersebut dan menyarankan Jenderal Tian Ji untuk habis-habisan menyerang ibukota Negeri Wei yang pasukan elitnya saat itu sedang mengepung Zhao. Dengan melakukan serangan terhadap Wei, pasukan Pang Juan akan mundur dan berusaha melindungi negaranya tersebut. Hal ini akan membuat pasukan Pang Juan kelelahan dan ketika tiba di Wei pasukannya bisa dihancurkan. Jenderal Tian Ji menyetujui strategi brilian yang diajukan Sun Bin dan menyerang Negeri Wei.

Ketika Pang Juan mendengar negara Wei diserang, dia langsung memimpin pasukannya menuju ibukota Negara Wei. Pasukan Qi kemudian melakukan serangan dadakan dan mengepung pasukan Pang Juan yang waktu itu sudah kelelahan dan menghancurkannya. Pang Juan dan sebagian kecil prajuritnya hampir-hampir tidak lolos dari pertempuran tersebut.

Poin pentingnya adalah bahwa Sun Bin memahami kecenderungan psikologis lawannya dan kekurangannya.


(***)

Dalam perang Irak pertama, Amerika mempertahankan front Irak yang sibuk dengan pengeboman, sementara pasukan sekunder berlari mengelilingi (mengepung) mereka melalui padang pasir. Penggunaan senjata cerdasnya membuat Baghdad sangat khawatir.

(***)

Metode ini sangat berguna saat berhadapan dengan musuh yang lebih besar dan lebih kuat, dimana serangan langsung tidak akan berhasil. Aliansi dan serangan tak terduga adalah metode yang berguna dan dapat digunakan dalam kombinasi, misalnya di mana sekutu (Amerika Serikat) baru memasuki wilayah/negara yang dijadikan medan konflik secara tak terduga.

(***)

Contohnya adalah Pembakaran Quran Pengencingan Jenazah Taliban oleh tentara Amerika, Pemerkosaan yang sengaja direkam dan disebarkan. taktik musuh Islam yang terdahulu adalah Penyebaran Miras, Kriminal, Narkoba, Pengesahan Restoran daging babi dan daging anjing dengan dalih Toleransi, perlu diketahui bahwa uap dan limbah dari restoran tersebut terbang kemana - mana dan mengalir dari selokan hingga sungai.


Buku Koleksi salah satu Pecinta bSun Tzu dari Indonesia



Nama lain dari strategi ini adalah “Mengarungi Laut Dengan Muslihat”. Pada dasarnya, strategi ini digunakan untuk menyembunyikan niat dan tujuan asli kita dengan menggunakan pengalihan dan umpan yang terlihat pasti. Umpan tersebut akan terus dipakai hingga tujuan asli kita tercapai. Ketika bergerak di kegelapan dan bayang-bayang, menggunakan tempat-tempat tersembunyi, atau bersembunyi di belakang layar hanya akan menarik kecurigaan. Untuk memperlemah pertahanan musuh anda harus bertindak di tempat terbuka menyembunyikan maksud tersembunyi anda dengan aktivitas biasa sehari-hari yang tidak mencurigakan. Ketika seseorang berpikir ia dilayani dengan baik, ia akan cenderung menurunkan kewaspadaannya. Hal ini sering kita lihat, dan mereka tidak curiga. Rahasia harus dijaga dalam penyamaran saat tempat terbuka, bukan dengan sembunyi-sembunyi. 


Dalam penjelasan lain, saat kita melihat hal baru, kita mencari ancaman. Tapi ketika kita menjadi akrab, kita berasumsi bahwa tingkat ancaman yang sama terus berlanjut, dan karenanya kita mengabaikan hal-hal yang tidak berbahaya yang pernah kita lihat sebelumnya. Dengan cara ini kita beradaptasi dengan berbagai situasi. Strategi ini dapat diterapkan pada situasi di mana Anda ingin mendekat dan tidak ada tempat untuk disembunyikan.

Kuncinya adalah tampil tidak mengancam sampai terlambat bagi mereka untuk merespons.
Dualitas alam ini tercermin dalam bagaimana kita berpikir dan berperilaku, dan dapat digunakan untuk mengubah pikiran. Jika Anda menyuruh seseorang untuk melihat ke atas, mereka harus memikirkannya agar tidak terlihat di sana. Makanya Anda bisa bermain dengan tindakan terbuka dan tersembunyi, keakraban dan keterkejutan, keteraturan dengan variasi, dan sebagainya.

Untuk memahami bagaimana strategi dan taktik ini diaplikasikan atau diterapkan dalam bidang mana pun. Entah Aplikasinya dalam dunia perang/militer, politik, bisnis, percintaan, dan keseharian kita. Jangan berhenti, teruslah membaca sampai tuntas.


Studi Kasus Peperangan I


Pada tahun 643 SM, pada tahun ke-17 (Kalender Zhenguan), pemerintahan Kaisar Dinasti Tang, Kaisar Tang Tai Zong diminta bantuan untuk mengirim pasukan untuk membantu sebuah negara kecil. Kaisar Tang Tai Zong memutuskan untuk secara pribadi memimpin anak buahnya yang berjumlah 300.000. Pengikut setianya mencoba menghalanginya untuk pergi, apalagi perjalanan yang akan mereka tempuh menyeberangi laut, tetapi mereka tidak berhasil. Kaisar tetap pada pendiriannya. Pengikut setianya tahu betul bahwa Kaisar sebenarnya terpesona sekaligus takut pada ombak yang tinggi.

Sampailah rombongan besar itu di tepi laut. Saat melihat besarnya ombak laut, Kaisar bagaimanapun ciut hatinya untuk menyeberang. Dia memanggil pengikutnya untuk memikirkan  bagaimana caranya menyeberangi lautan itu, tetapi tidak ada yang mampu menawarkan rencana yang jitu.
Ketika Kaisar bertanya sekali lagi, akhirnya pengikutnya melaporkan bahwa ada seorang petani tua tapi kaya yang tinggal di tepi laut bermaksud untuk menemuinya. Orang tua itu mengklaim bahwa ia mampu untuk menyediakan makanan bagi seluruh pasukan, untuk perjalanan mereka menyeberangi lautan.

Mendengar hal itu Kaisar sangat senang. Orang tua itu mengundang Kaisar ke rumahnya untuk minum-minum. Kaisar Tang gembira ia setuju lalu pergi dengan pasukannya.  Setelah melakukan perjalanan selama beberapa mil, Kaisar dan pasukannya kemudian dibawa ke sebuah tenda besar. Di dalam tenda, dihias indah dan ada pelayan-pelayan. Dan pesta dimulai ada anggur, makanan dan musik.

Tidak lama setelah itu, Kaisar dan pasukannya mendengar angin kencang bertiup dan gemuruh gelombang menggelora. Kaisar curiga telah terjadi sesuatu dan menyuruh beberapa anak buahnya untuk merobek tenda. Dan betapa terkejutnya mereka.  Kaisar baru menyadari bahwa mereka tidak berada di rumah orang tua tadi tapi benar-benar di tengah laut. Tidak diketahui oleh Kaisar, ternyata tenda besar itu ada di kapal!

Dan orang tua itu sebenarnya Xue Ren Gui dalam penyamaran dan dia adalah pencipta strategi ini 'Menipu Surga untuk Menyeberangi Laut”

(***)

Pada 589, Dia Nuobi mengalahkan Chen Shubao dengan melakukan latihan di dekatnya sampai Chen mengabaikannya. Kemudian setelah Chen keluar merayakannya, Nuobi tiba-tiba menyerbu masuk, hampir tidak menghadapi kekuatan pertahanan.


(***)

Dalam perang dunia II, sebelum melaksanakan invasi, Sekutu menyiapkan Operasi penipuan terbesar sepanjang sejarah, Operasi Fortitude. Yaitu suatu operasi agar seolah olah Sekutu meyakinkan Nazi Jerman bahwa lokasi pendaratan adalah pelabuhan sekitar Pas-de-Calais, bukan Normandia. Sekutu menjatuhkan bom lebih banyak di Pas-De-Calais daripada di Normandia, Sekutu bahkan menyebarkan isu tentang FUSAG (First U. S. Army Group), suatu grup tentara khayalan pimpinan jenderal George S. Patton. Sehingga saat sekutu mendarat di Normandia, Divisi- divisi Jerman tidak akan meninggalkan posisinya di Pas-De-Calais karena menunggu Invasi dari FUSAG, semua itu dilakukan untuk menipu Jerman. Sekutu tidak berhenti sampai di situ, untuk menipu Jerman sekutu memasang tiruan tank-tank Sherman, meriam, dan lain lain, semua tiruan itu hanyalah balon yang dipasang di daerah sekitar Dover, untuk meyakinkan pendaratan Sekutu di Pas-De-Calais. Sekutu berhasil, sebuah pesawat pengintai Jerman datang dan memotret semua tiruan tank itu, sehingga Jerman menyimpulkan bahwa Sekutu akan mendarat di Pas-De-Calais, bukan Normandia.

<img src='https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgL-XLWvX6PyCVyTyurZNkelCaJBp1WHpG1qxPnesht6S6qy6CAADMlZerse3dB-QO2QFJf0BV7P6meUImjsgnIQpIlNsx4Sjuso8jQkpS-DJH5EZafw5AjzqrsY0Xo_Ckt7gCgfg1bHW8B/s320/25.jpg' width='100' height='100' alt='gambar Bagaimana Menerapkan Strategi 25: Ganti Balok Tiang Dengan Kayu Lapuk'/>
Strategi 25: Ganti Balok Tiang Dengan Kayu Lapuk

"Ganggulah (Kacaukan) formasi musuh. Lakukan intervensi (ikut campur) dalam menentukan metode operasional mereka. Ubah aturan yang biasa mereka gunakan. Ubah standar pelatihan yang biasa mereka pakai dengan standar yang sebaliknya (berlawanan). Dengan melakukan hal ini, kita telah mencabut 'balok tiang' mereka dan menggantinya dengan 'kayu lapuk' atau kita anda telah meruntuhkan tiang-tiang pendukung yang dibutuhkan oleh musuh dalam membangun pasukan yang efektif. Poin utamanya adalah Singkirkan orang-orang berbahaya di sekitaran Anda, ganti dengan orang yang tidak berambisi tapi mudah dipengaruhi untuk memancing reaksi orang-orang yang berbahaya tersebut.  Gunakan orang pengganti tersebut sebagai umpan".


Saya tidak perlu mengulangi pembahasan sebelumnya mengenai Strategi 24, saat ini atau pembahasan kali ini adalah Bagaimana Menerapkan Strategi 25 : Ganti Balok Tiang Dengan Kayu Lapuk dalam bidang Militer, Bisnis, Politik dan lain-lain?

Studi Kasus Peperangan I


Anda mungkin hobi dengan game-game perang. Itu juga baik untuk melatih ketajaman analisis Anda. Oke...Mari kita berkisah sedikit. Tepatnya sebelum era Perang Antarnegara, di negeri Jin 4 keluarga besar membagi kekuasaannya. Keluarga tersebut adalah Han, Wei, Zhi dan Zhao. Zhi yang paling kuat di antara mereka ingin menjadi pemimpin mereka. Zhi memaksa keluarga lain untuk menyerahkan tanahnya kepada mereka. Zhao tidak menyetujui hal tersebut. Karena Zhao menghalangi ambisi Keluarga Zhi, Zhi berniat untuk menyerang Zhao. Pada tahun 451 SM, keluarga Zhi memaksa keluarga Han dan Wei untuk bergabung dengan Zhi dengan ancaman apabila mereka tidak bergabung pihak keluarga Zhi akan membobol bendungan di Jinyang sehingga banjir akan memenuhi kawasan Wei dan Han.

Selama 2 tahun, pasukan persekutuan 3 keluarga tersebut mengepung benteng pertahanan Zhao, namun Zhao tidak menyerah. Melihat rapuhnya persekutuan tersebut, Zhang Mengtan ahli strategi dari kubu Keluarga Zhao menyarankan pemimpin keluarga untuk mempengaruhi Wei dan Han yang terpaksa bergabung dengan Zhi supaya secara rahasia menyerang Zhi.

Zhang Mengtan sendiri kemudian menjadi utusan Zhao untuk mempengaruhi Wei dan Han. Wei dan Han memang tidak menyukai Zhi. Mereka menyetujui untuk bergabung dengan Zhao dan secara diam-diam mereka membobol bendungan danau. Akibat peristiwa tersebut, keluarga Zhi tenggelam dalam banjir. Pemimpin keluarga Zhi berhasil ditangkap dan diputuskan kalau semua keluarga Zhi dihukum mati. 

Studi Kasus Peperangan II

Liu Bang menjadi pemenang ketika ia bertempur melawan Xiang Yu, dan mendirikan Dinasti Han sebagai hasilnya. Pada awal-awal pemerintahan Dinasti Han, Liu Bang merasa para pejabat tinggi tidak menghormatinya dan ini menjadi potensi berbahaya, ia menyadari bahwa berurusan dengan mereka akan menjadi masalah besar selama pemerintahannya.

Dari semua pejabat itu Liu Bang memperhitungkan Han Xin adalah ancaman terbesar. Han Xin adalah komandan kepala militer ketika Liu Bang berjuang melawan Xiang Yu. Dengan pemikiran ini, Liu Bang punya alasan untuk menurunkan pangkat Han Xin pada penganugerahan "Pejabat Huai Yin" kepadanya dan memerintahkan dia untuk tetap tinggal di ibukota.

Selama perjuangan merebut kekuasaan antara Liu Bang melawan Xiang Yu, Han Xin memperoleh banyak prestasi di bawah Liu Bang. Pada waktu itu, salah satu penasihat namanya Kuai Che pernah menyarankan kepada Han Xin untuk memberontak terhadap Liu Bang, dan membelah kerajaan menjadi tiga bagian, masing-masing dipegang oleh Liu Bang, Xiang Yu dan Han Xin. Tapi pada waktu itu Han Xin tidak menanggapi nasihat itu dan kini ia menyesal setelah 'penurunan pangkat' nya.

Pada tahun 200 SM, Liu Bang menunjuk Chen Xi sebagai Panglima tertinggi untuk mempertahankan perbatasan terhadap serangan Xiongnus. Han Xin diam-diam pergi menemui Chen Xi dan mengingatkan Chen Xi dengan menyontohkan dirinya sebagai korban dan apa yang akan terjadi padanya nanti, ia berkata kepada Chen Xi, "Lihat apa yang terjadi pada saya. Liu Bang tidak akan mempercayaimu. Mengapa tidak mengambil kesempatan untuk memberontak melawan Liu Bang dan saya akan membantumu dari dalam. " Chen Xi setuju dan berencana untuk memberontak jika ada kesempatan yang tepat.

Pada tahun 197 SM, Chen Xi memberontak dan Liu Bang secara pribadi memimpin pasukan untuk menekan pemberontakan. Han Xin bertindak sesuai rencana. Rencananya adalah untuk memalsukan dekrit dari Liu Bang yang memerintahkan pembunuhan Ratu Lu dan Pangeran Mahkota, dan dengan pasukan berkuda akan menyerang Liu Bang dari belakang. Tapi rencana itu tercium oleh Ratu Lu.

Ratu Lu berkonsultasi dengan penasihat Chen Ping untuk melawan rencana Han Xin. Ratu Lu mulai menyebarkan desas-desus di ibukota bahwa Liu Bang telah berhasil menekan pemberontakan, membunuh Chen Xi dan semua pejabat hadir di pengadilan untuk merayakan kemenangan Liu Bang. Maklumat itu disampaikan kepada Han Xin juga. Han Xin ragu tidak tahu pasti apakah percaya rumor itu atau tidak sehingga ia menghadiri pengadilan dengan Chen Ping.

Dalam perjalanannya, ia ditangkap dan dibunuh. Han Xin tidak pernah menyadari bahwa itu semua hanyalah rumor dan pada kenyataannya pemberontakan Chen Xi baru dapat ditekan dua tahun kemudian.

Studi Kasus Peperangan III

Enam Periode Dinasti China


Pada 383 kaisar Fu Jian dari Qin, secara pribadi memimpin penjaga depan 5.000 kuda untuk menyerang jenderal Jin Xie Shi. Menemukan bahwa pasukan Jin lebih besar dari yang dia perkirakan, kaisar memiliki pasukannya yang membentuk posisi defensif di sepanjang tepi sungai. Pasukan Jin juga berkemah di sisi yang berlawanan. Kedua belah pihak tidak ingin menyeberang lebih dulu karena diketahui bahwa tentara sangat rentan saat melintasi sungai. Jenderal Shi mengirim seorang utusan menyeberangi sungai dengan sebuah pesan yang berbunyi: "Tuanku, tentara Anda telah masuk ke dalam wilayah kami, dan dalam mengerahkan barisan Anda, Anda telah memadati sungai. Inilah rencana untuk jalan buntu yang panjang. Apakah kamu benar-benar ingin bertengkar? Jika Anda akan memerintahkan anak buah Anda untuk menarik diri dari jarak yang aman dan memungkinkan kami menyeberang, kami dapat melawannya dan menyelesaikan masalah dengan cepat. "

Kaisar menyetujui permintaan tersebut. Ketika penasihatnya keberatan, kaisar Fu Jian mengatakan kepada mereka bahwa dia berencana untuk mengubah tentaranya dan menyerang Jin setelah separuh pasukan mereka telah menyeberang. Tapi Xie umum mengantisipasi pengkhianatan kaisar dan mengirim pramuka yang menyamar sebagai tentara kekaisaran untuk menyusup ke jajaran Qin. Ketika kaisar memerintahkan pasukannya untuk mundur, pasukan Jin menyamar mulai memicu kepanikan dengan menyebarkan desas-desus bahwa Qin menarik diri dalam kekalahan dan bahwa Jin sedang dalam pengejaran. Perhentian mundur dengan cepat berubah menjadi kekalahan saat pasukan Qin mematahkan formasi untuk lolos. Kaisar dan jenderalnya berlari dengan panik setelah tentara yang melarikan diri dengan cambuk di tangan untuk menghentikan mereka, tapi sia-sia saja. Tentara Jin dengan cepat menyeberangi sungai dan mengejar pasukan Qin yang menimbulkan korban jiwa yang sangat besar. Kaisar terluka dan nyaris lolos. Dia ditangkap dan dicekik beberapa minggu kemudian.

Studi Kasus Peperangan IV


Mata-mata Soviet diam-diam mengganti sekrup di pesawat U-2 lawan untuk membuatnya menunjukkan ketinggian yang lebih tinggi. Kemudian pesawat U-2 dibawa turun oleh rudal biasa karena tidak terbang di ketinggian yang diharapkannya. 

Studi Kasus Bisnis




<img src='https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgL-XLWvX6PyCVyTyurZNkelCaJBp1WHpG1qxPnesht6S6qy6CAADMlZerse3dB-QO2QFJf0BV7P6meUImjsgnIQpIlNsx4Sjuso8jQkpS-DJH5EZafw5AjzqrsY0Xo_Ckt7gCgfg1bHW8B/s320/25.jpg' width='100' height='100' alt='Gambar Ilustrasi Studi Kasus Bisnis Penerapan Strategi 25 Sun Tzu'/>



Pruss adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pendidikan terutama penjualan alat tulis. Walaupun begitu, penjualan mereka tidak terlalu laris. Pada tahun 1983, perusahaan mempekerjakan seorang pegawai muda bernama Tamamura Hiromi. Tamamura mencatat bahwa biasanya, pelanggan tidak hanya membeli 1 barang ketika belanja di  ook alat tulis. Selain itu ketika masih kecil, Tamamura juga menyadari ketika dia pergi ke sekolah dia selalu membawa 1 set alat tulis. Berkat hal ini, dia memiliki ide. Dia berniat mengumpulkan seluruh alat tulis yang sering dibawa ke sekolah seperti bolpoin, pensil, penghapus, mistar, jangka, gunting dan lem dijual dalam satu set. Selain itu, seluruh barang tersebut dibungkus dalam kotak yang bagus, praktis dan indah sehingga bisa dibawa kemana-mana.

Merknya lama, namun kemasannya baru. Berkat Tamamura yang kreatif dan inovatif serta mau mengganti tiang dia mampu membuat perusahaan tersebut untung besar. Berkat idenya, pada tahun pertama penjualan 3 juta unit kotak alat tulis berhasil dijual. Kotak tersebut laris manis di kalangan anak-anak SD dan SMP.

Dalam penerapan pada bisnis, konsep mengganti tiang balok dengan kayu lapuk dibalik. Dalam kasus ini, tiang yang sudah lapuk (alat tulis yang dijual sendiri-sendiri), diganti dengan balok yang sangat kuat(alat tulis yang dijual satu set). Hal ini membuat penjualan bertambah dan keuntungan meningkat. Sementara dalam peperangan pengantian “tiang” digunakan untuk menghancuran musuh, dalam bisnis penggantian “tiang” digunakan untuk meningkatkan keuntungan.

Luncurkan inovasi yang mengganggu untuk mengubah aturan permainan di pasar.

Setelah Membaca Kisah diatas, Bagaimana Kita Menerapakan Strategi dan Taktik dalam Kehidupan Kita?


  1. Orang-orang yang berbahaya di sekitaran Anda dapat mengganggu rencana Anda dan berpotensi menjatuhkan Anda.  Untuk jangka panjang ini sangat berbahaya.
  2. Singkirkan orang-orang tersebut dengan cara halus.
  3. Ganti posisinya dengan orang baru yang tidak begitu berambisi tetapi mudah dipengaruhi sehingga bisa dijadikan umpan untuk mengetahui reaksi dan rencana orang yang Anda singkirkan.
  4. Reaksi tidak puas akan memprovokasi orang yang baru Anda tempatkan, biarkan dan ikuti terus perkembangannya. 
  5. Kacaukan rencana mereka dengan membuat rumor tentang sesuatu yang membuatnya ragu lalu pancing untuk memasuki perangkap dengan sesuatu yang menekan. 
  6. Dengan melumpuhkan pemimpinnya maka gerombolan mereka akan terpecah belah dan mudah untuk dikuasai.





"Pinjamlah sumber daya musuh untuk menyerang sesama musuh (buat musuh menjadi sekutu untuk menyerang negara lain). Setelah musuh berhasil dikalahkan, gunakan sumber daya tersebut untuk menghancurkan musuh yang telah menjadi sekutu kita. Dalam penjelasan lain dikatakan, Pinjam sumberdaya sekutu untuk menyerang musuh bersama. Sesudah musuh dikalahkan, gunakan sumberdaya tersebut untuk menempatkan sekutu anda pada posisi pertama –untuk diserang-. Poin utamanya adalah Tentukan target kemudian buat jalur untuk mencapai target.  Beri umpan (hadiah) untuk membuat ikatan pada "penguasa" jalur agar memberi kemudahan. Jika jalur sudah didapat kuasai target dan sekali lagi beri umpan/hadiah atau apapun itu pada penguasa jalur".




Pertanyaannya adalah Bagaimana menerapkan atau mengaplikasikan strategi 24 : Dapatkan Jalan (Lintasan) Aman Untuk Menguasai Guo dalam kehidupan kita? Sebelumnya pertanyaan tersebut dijawab, perlu diketahui bahwa strategi ini merupakan kelanjutan dari strategi sebelumnya (strategi 23). Baiklah teruslah membaca sampai selesai. 

Studi Kasus Peperangan I


Pada era musim semi musim gugur, Guo dan Yu adalah negara bertetangga. Sudah lama Raja Xian dari Jin ingin mengalahkan 2 negara tersebut. Namun Raja Xian sadar, jika negara tersebut bersatu maka cita-citanya tidak akan tercapai. Jika dia ingin mengalahkan Guo maka dia harus melewati Yu yang berarti kemungkinan besar bala bantuan Guo akan menyusul menyerang tentara Jin sementara mereka menghadapi Yu.

Salah seorang menterinya yang terpercaya Xun Xi, mengajukan saran, “Raja negara Yu adalah seorang yang serakah. Berikan dia kuda-kuda daerah Qu yang bagus, permata Chuiji, sebagai imbalan untuk menyerang negara Guo.”

Raja Xian kemudian berkata, “Ini adalah harta kita yang paling baik, akankah kita memberikannya?”

Xun Xi menjawab, “Kita hanya memindahkannya sementara dari gudang kita ke tempat Yu.


Nanti akhirnya kita akan memilikinya kembali.” 

Mendengar pernyataan Xun Xi, Raja Xian mengerti logika dibalik hal tersebut dan menyetujui saran Xun Xi. Dia kemudian mengutus Xun Xi ke Yu untuk mendapat jalan yang aman.

Setibanya di Guo, Xun Xi kemudian menghadap Raja Negara Yu. Dia memohon kepada Raja untuk menyeberangi negaranya .

Xun Xi berkata, “Guo sudah berkali-kali memasuki perbatasan kami. Kami ingin meminta izin kepada anda untuk melewati negara ini supaya bisa dengan aman pergi ke Guo dan mendapatkan jawaban.” Dia mengatakan hal tersebut sambil memberikan hadiah-hadiah mewah yang sebelumnya dipersiapkan di Jin. Melihat harta yang banyak, Raja Yu terlena.

“Jika memang begitu adanya, saya sebagai Raja Yu mengizinkan. Saya sendiri akan memimpin ekspedisi hukuman ini.”

Tapi, menteri Yu yang cerdas Gong Zhiqi sangat memprotes keras hal ini. Dia berkata, “Yu dan Guo saling tergantung satu sama lain atas keamanan diri masing-masing. Jika Guo dihancurkan, maka Yu tidak memiliki pelindung. Jika bibir dihancurkan, maka gigi akan kedinginan.” Namun bahkan dengan penjelasan yang masuk akal seperti ini, Raja Yu yang sudah terbuai akan harta tidak mendengarkannya. Tidak tega melihat negerinya sendiri hancur, Gong Zhiqi langsung melarikan diri dari negeri Yu. Ia dan seluruh pengikutnya pergi ke negeri Cao

Pada pertempuran dengan Guo, Negara Jin memerintahkan Jenderal Li Ke dan Xun Xi sendiri untuk memimpin pertempuran. Guo berhasil dikuasai dalam waktu kurang dari 4 bulan. Setelah mencapai kemenangan, pasukan Jin kemudian pura-pura beristirahat di ibukota Yu. Tidak lama setelah itu, ibukota Yu berhasil dihancurkan dan negeri Yu berhasil dikuasai. Sementara itu, harta-harta Raja Xian yang sebelumnya diberikan kepada Raja Yu kembali ke pangkuannya.


Studi Kasus Peperangan II

Periode Musim Semi dan Gugur China


Negara-negara kecil Yu dan Guo membatasi negara bagian Jin yang lebih besar. Duke Xian dari Jin dikehendaki menaklukkan kedua negara. Keinginan ini tidak diketahui oleh dua negara bagian yang lebih kecil dan keduanya telah mengambil langkah untuk mempertahankan perbatasan mereka dengan Jin. Jenderal jenderal, Xun Xi, menyarankan agar mereka melakukan serangan bundaran ke Guo melalui keadaan Yu untuk mengejutkan mereka. Jenderal Xun menyarankan bahwa karena duke Yu adalah orang yang serakah, dia dapat disogok dengan hadiah dari batu giok dan kuda dengan imbalan jalan yang aman melalui wilayahnya. Duke Xian keberatan dengan gagasan untuk memberikan begitu banyak harta dan bertanya: "Bagaimana jika duke Yu menerima pemberian kita tapi menolak kita berpisah?" Tapi Jenderal Xun menjawab: "Jika dia tidak bermaksud untuk membiarkan kita melalui, maka dia tidak mau menerima mereka, tapi jika dia menerima hadiah itu, dan dia membiarkan kita lewat, maka itu berarti harta itu disimpan sementara di gudangnya daripada rumah kita. "

Ketika sogokan dikirim ke adipati Yu salah satu menterinya, Gong Ziqi, memperingatkan agar tidak menerima mereka dengan mengatakan: "Yu ke Guo, seperti bibir ke gigi. Nenek moyang kita memiliki pepatah; `Jika bibirnya hilang, gigi akan terkena dingin '. Guo yang bisa eksis bergantung pada Yu sedangkan kemampuan Yu untuk bertahan bergantung pada Guo. Jika kita membuat jalan untuk Jin, maka hari akan menemui Guo binasa di pagi hari untuk diikuti oleh Yu di malam hari. Mengapa kita harus membiarkan Jin lewat? "Duke of Yu menolak untuk mendengarkan saran ini. Jin diberi jalan yang aman dan berhasil menaklukkan Guo. Dalam perjalanan pulang mereka berhenti untuk menaklukkan Yu. Setelah mengambil modal Yu dan memulihkan harta karun itu, Jenderal Xun mengembalikan batu giok dan kuda ke adipati. Duke Xian merasa senang dan berkata dengan humor yang bagus "Batu gioknya tak tersentuh tapi kuda-kuda itu tampaknya telah mendapatkan lebih banyak gigi!"

MKRdezign

y

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Gambar tema oleh Nikada. Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget